Kasus Serangan Surabaya Tusuk Titik Sakit Anti Terorisme Asia Tenggara
  2018-05-16 11:09:46  CRI
Rangkaian serangan teror yang terjadi di Kota Surabaya belakangan ini telah memicu perhatian tinggi negara-negara Asia Tenggara. Selama tahun-tahun belakangan ini, kawasan Asia Tenggara kerap mengalami serangan, hal itu memperlihatkan sejumlah ciri baru kegiatan teror di kawasan tersebut, sementara menguji mekanisme kerja sama anti terorisme yang terus diatur di kawasan Asia Tenggara.

Situasi anti terorisme di Asia Tenggara para umumnya timbul keadaan "serangan kecil lebih banyak dari pada serangan besar". Kegiatan teror di Asia Tenggara terutama tersebar di negara-negara Kepulauan dan negara-negara semenanjung, sehingga terbentuk jalur bahaya antara Filipina, Indonesia, Malaysia serta Thailand dan Myanmar. Melalui penyelidikan, baik teroris dalam kasus serangan Surabaya maupun anggota bersenjata yang menduduki Marawi serta anggota organisasi radikal yang sudah dikuasai oleh pihak penguasa Malaysia pada tahun lalu, semuanya bersekongkol dengan "Negara Islam" atau ISIS.

Pada kenyataannya, mulai dari tahun 2000, negara-negara Asia Tenggara telah mengadakan kerja sama anti terorisme di kawasannya bahkan di lingkup seluruh dunia.

Selama sepuluh tahun yang lalu, Singapura, Indonesia, Malaysia, Filipina dan Thailand terus mengintensifkan pembinaan kekuatan anti terorisme dari bidang-bidang hukum, informasi, moneter, tidak saja memukul terorisme, tetapi juga berupaya menghancurkan sumber pertumbuhannya.

Negara-negara Asia Tenggara dalam kerangka ASEAN membentuk serangkaian mekanisme kerja sama anti terorisme. Pada tahun lalu, Indonesia, Malaysia dan Filipina telah menghidupkan aksi patroli gabungan di Laut Sulu, guna meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas terorisme di atas laut.

Sementara itu, ASEAN telah menandatangani deklarasi atau persetujuan anti terorisme masing-masing dengan AS, Tiongkok, Jepang, Rusia, Australia, India, Kanada, Selandia Baru, Pakistan, Uni Eropa atau berbagai organisasi.

Aktivitas terorisme merembes dan meluas di Asia Tenggara telah mengungkapkan sejumlah titik sakit dalam anti terorisme di Asia Tenggara. Salah satu titik sakit ialah kelemahan kemampuan peranti keras dalam anti terorisme. Titik sakit yang kedua ialah psikologi anti terorisme. Sebagian negara Asia Tenggara sangat tergantung pada industri pariwisata dan industri jasa, mereka sangat benci terhadap terorisme, namun tidak bersedia melancarkan aksi anti terorisme transnasional secara besar-besaran, karena khawatir akan perekonomian. Titik sakit yang ketiga ialah pluralisasi budaya dan agama berbagai negara ASEAN, level perkembangan ekonomi yang berbeda mengakibatkan berbedanya sumbangan kepada mekanisme kerja sama anti terorisme.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040