Ketika Mahatihir Mohamad memimpin partai oposisi Pakatan Harapan memperoleh kemenangan dalam pemilu dan memangku jabatan perdana menteri, ada media menyebut bahwa ini adalah "kemenangan mantan perdana menteri yang berusia 92 tahun bersama dengan mantan wakil perdana menteri yang dipenjarakan atas perdana menteri sekarang". Mantan wakil perdana menteri yang disebut adalah Anwar Ibrahim.
Anwar kemarin (16/5) dibebaskan lebih awal setelah memperoleh pengampunan dari kepala negara tertinggi.
Anwar pernah mendapat penilaian tinggi dan pengangkatan dari Mahathir, dia berturut-turut memangku jabatan menteri pemuda dan olahraga, menteri pertanian, menteri pendidikan dan menteri keuangan, pada tahun 1993 dia memangku jabatan wakil perdana menteri, untuk sementara dia dianggap sebagai penerus Mahathir.
Akan tetapi, dalam masalah menanggapi krisis moneter Asia pada tahun 1997, antara Mahathir dan Anwar timbul perselisihan besar. Mahathir berpendapat bahwa adalah kapital dunia Barat yang mengakibatkan Malaysia terjerumus dalam kesulitan, sementara sangat menyesal atas konsep Dana Moneter Internasional (IMF) yang diterima semua oleh Anwar. Selanjutnya, prospek politik Anwar menjadi suram. Pada tahun 1998, Mahathir mencabut jabatan Anwar sebagai wakil perdana menteri dan memecatnya dari UMNO. Kemudian, Anwar dipenjarakan
Pada tahun 2008, Anwar memimpin partai oposisi pertama kali merebut kedudukan unggul koalisi berkuasa dalam Parlemen dengan dua pertiga kursi. Pada tahun 2013, partai oposisi memperoleh separo suara, namun gagal memperoleh mayoritas kursi dalam Parlemen karena sistem pembagian daerah pemilihan.
Pada tahun 2015, Mahathir berselisih dengan Perdana Menteri Najib Razak. Setelah mundur dari UMNO, Mahathir bertekad untuk mengalahkan Razak dalam pemilu. Untuk itu, Anwar yang sedang menjalani hukuman penjara telah menjadi sekutu Mahathir.
Akan tetapi, persekutuan Mahathir dan Anwar disebabkan oleh pertimbangan atas kepentingan masing-masing. Setelah mundur dari UMNO, Mahathir mendirikan partainya, tapi partainya terutama didirikan di atas kewibawaannya dan kekurangan dasar, maka perlu memanfaatkan dasar dan platform partai oposisi. Sedangkan Anwar menilai Mahathir berkemampuan untuk menarik pendukung tradisional UMNO. Mahathir menyatakan, dia berharap menyerahkan jabatannya kepada Anwar dalam satu atau dua tahun.
Kini, statur Mahathir dan Anwar menjadi "pemimpin dan penerus". Bagaimana menjelaskan kembali hubungan antara keduanya mungkin menjadi salah satu titik yang paling penting bagi hari depan kancah politik Malaysia.