Perdana Menteri baru Malaysia Mahathir Bin Mohamad pada tanggal 18 Mei lalu telah terlebih dahulu mengumumkan daftar nama kabinet barunya yang terdiri dari 14 orang. Calon menteri dari berbagai departemen utama pada intinya telah ditetapkan. Kini, daftar tersebut telah disahkan oleh kepala negara, dan anggota-anggota kabinet baru akan melakukan sumpah jabatan mereka pada tanggal 21 Mei. Namun, daftar ini masih belum lengkap. Masih ada jabatan yang kosong, seperti Menteri Luar Negeri, Menteri Perdagangan dan Perindustrian Internasional, Menteri Pariwisata dan Menteri pada Jabatan Perdana Menteri.
Sebagian jabatan dalam kabinet baru mengalami perubahan dari pemerintahan sebelumnya. Calon anggota kabinet pada intinya dibagi dalam empat partai Pakatan Harapan berdasarkan prinsip keuntungan yang seimbang. Mahathir mengatakan, ia berharap jumlah anggota kabinet dapat dibentuk dengan sekitar 25 orang pada akhirnya.
Pejabat utama terkait urusan dalam negeri dan ekonomi dalam kabinet baru telah terlebih dahulu ditetapkan. Hal ini memperlihatkan bahwa kedua bidang ini sangat diprioritaskan oleh Mahathir.
Sebenarnya, setelah Mahathir memangku jabatannya, ia segera membentuk tim ekonomi, untuk membahas kebijakan ekonomi dan keuangan pemerintah baru. Selain memilih anggota kabinet yang bertanggung jawab dalam urusan administrasi, ia juga secara khusus membentuk rombongan ahli yang pandai di bidang ekonomi dan keuangan sebagai penasihat untuk ambil bagian dalam penetapan kebijakan pemerintah.
Dalam masa jabatan Mantan Perdana Menteri Najib Tun Razak, ekonomi Malaysia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Namun Mahathir menganggap, biaya kehidupan rakyat semakin meningkat, dan hutang nasional juga meningkat. Dalam kampanye pemilu, Mahathir berkomitmen akan menghapuskan pajak komoditas dan jasa, serta memulihkan subsidi BBM. Setelah ia menjabat sebagai perdana menteri, Kementerian Keuangan Malaysia telah mengumumkan akan menghapuskan pajak komoditas dan jasa sebanyak 6% yang akan berlaku sejak tanggal 1 Juni mendatang.
Peneliti Institut Studi Strategi dan Internasional Malaysia Shahriman Lockman berpendapat, saat ini, Mahathir mengerahkan usahanya pada reformasi domestik. Karena itu, pengangkatan menteri luar negeri bukanlah tugas darurat. Selain itu, Mahathir mungkin akan berupaya mendominasikan semua urusan yang berkaitan dengan diplomasi. Ia yakin pada dirinya sendiri karena mempunyai pengalaman diplomatik yang kaya.
Berkenaan dengan hubungan Malaysia-Tiongkok di masa depan, Lockman mengatakan, Mahathir sangat memahami signifikansi hubungan Malaysia-Tiongkok, dan akan memanfaatkan jerih payah yang telah dikumpulkannya di masa dulu dalam mendorong hubungan Malaysia-Tiongkok.
Sebelumnya, dalam jumpa pers Mahathir pernah mengatakan, pemerintah baru Malaysia bersedia memelihara hubungan baik dengan berbagai negara di dunia. Dalam hubungan dengan negara-negara besar, Malaysia akan sedapat mungkin untuk menjaga kenetralan, dan memelihara persahabatan dengan semua negara.