Presiden AS Donald Trump mengatakan kemarin (24/05), dirinya membatalkan rencana pertemuan puncak dengan pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un di Singapura karena sikap permusuhan ditunjukkan Korut belakangan ini.
Gedung Putih kemarin mengeluarkan sepucut surat oleh Presiden Trump yang ditujukan langsung kepada Kim Jong-un. Dalam suratnya, Trump mengatakan dirinya ingin sekali bertemu dengan Kim Jong-un, namun kemarahan besar dan sikap permusuhan yang ditunjukkan Korut dalam beberapa waktu terakhir, dia merasa tidak pas lagi untuk menyelenggarakan pertemuan tersebut. Trump berpendapat Korut sangat dirugikan dengan batalnya pertemuan puncak kali ini, namun dia tetap menantikan dapat bertemu dengan Kim Jong-un.
Sekjen PBB Antonio Guterres menyatakan perhatiannya akan dibatalnya pertemuan tersebut, mendesak agar berbagai pihak terkait mengadakan dialog terus agar mencari jalan yang menuju perdamaian dan denuklirisasi di semenanjung Korea.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in sangat sesal akan dibatalnya pertemuan antara Trump dan Kim Jong-un hari ini (25/05). Di depan rapat darurat dini hari ini, Moon Jae-in mengatakan, denuklirisasi di semenanjung Korea dan perwujudan perdamaian kekal adalah tugas historik yang tidak bisa dilepaskan dan ditunda. Dia menantikan pemimpin-pemimpin terkait mendorong penyelesaian masalah melalui dialog yang lebih langsung.