Universitas Paramadina Belajar Sampai ke Negeri China
  2009-06-11 16:55:54  CRI
"Belajarlah sampai ke negeri China" merupakan salah satu pepatah yang melekat di hati Lilies Liestari Wahyuni, mahasiswi jurusan Hubungan Internasional, Universitas Paramadina. Karena itulah ketika kampusnya mengadakan Study Visit Abroad ke Tiongkok, ia segera mendaftarkan diri.

Universitas Paramadina didirikan pada tahun 1998. Salah satu pendiri utamanya adalah almarhum Nurcholish Madjid, seorang tokoh Islam yang mengedepankan prinsip kemanusiaan dan pluralisme dalam ajaran Islam. Lambang universitas Paramadina adalah tulisan kaligrafi yang artinya "Allah menurunkan kepadamu Kitab dan Hikmah, dan mengajarkanmu sesuatu yang belum kamu tahu." Lambang ini bercerita tentang harapan akan insan terdidik Muslim yang menjiwai etika keislaman dan memiliki keahlian yang diperlukan bangsa Indonesia sekarang, yaitu kompetensi riset, kewirausahaan, dan mampu menjawab tantangan dunia profesi.

"Kami berharap menciptakan manusia Indonesia yang berpandangan terbuka dan tidak lagi terkungkung oleh paradigma-paradigma yang kaku," demikian papar Peni Hanggraini, kepala jurusan Hubungan Internasional Universitas Paramadina. Menurutnya, sebagai universitas pertama yang berdiri setelah era reformasi, maka Universitas Paramadina ingin mempersiapkan generasi baru yang berwawasan luas.

Agar para mahasiswanya mengenal Tiongkok tidak hanya dari kegiatan kuliah dan buku-buku, maka Universitas Paramadina menyelenggarakan kunjungan studi ke Tiongkok selama seminggu untuk mengunjungi berbagai tempat di Beijing dan Shanghai serta berdiskusi dengan beberapa institusi di Tiongkok. Salah satu dari program kunjungan Universitas Paramadina adalah kantor China Radio International.

Kunjungan yang singkat dan padat ini ternyata memberikan kesan mendalam kepada para mahasiswa yang mengikuti program ini. Alfon Mehdigan, salah satu mahasiswa yang berpartisipasi dalam kunjungan kali ini menyatakan bahwa kini wawasannya tentang komunisme telah bertambah. Hal-hal buruk yang ia ketahui tentang komunisme sebelumnya ternyata tidak semua benar. Ia mengatakan bahwa ternyata komunisme bisa juga diterapkan dan mampu mendorong kemajuan sebuah negara dengan jumlah penduduk banyak seperti di Tiongkok.

Lilies Liestari Wahyuni, salah seorang peserta kunjungan kali ini menyatakan bahwa ia dulunya tidak punya minat untuk melanjutkan studi pasca sarjana di Tiongkok. Kini setelah melihat sendiri kemajuan Tiongkok, ia jadi ingin melanjutkan pendidikan di Tiongkok.

"Sambil menapaki tembok China, saya merasakan sendiri kerja keras rakyat China dalam membangun tembok ini, demikian juga lapangan Tiananmen dan tempat-tempat bersejarah lain," demikian tutur Peni Hanggraini yang menutup bincang-bincangnya dengan CRI.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040