Xu Jialu yakni wakil Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional (KRN) Tiongkok memimpin delegasi Kantor Tim Pemimpin Penyebarluasan Bahasa Mandarin Nasional Tiongkok mengadakan kunjungan ke Eropa. Pada kesempatan tersebut, anggota delegasi yang juga merupakan Direktur Kantor Tim Pemimpin Penyebarluasan Bahasa Mandarin Nasional Tiongkok (Hanban) Xu Lin sempat menerima wawancara eksklusif wartawan CRI. Xu Lin menyatakan, dalam menyebarluaskan kebudayaan Bahasa Mandarin, pembangunan metode kerjasama akademi Kongfuzu antara Tiongkok dan negara asing telah mencapai sukses besar. Tiongkok akan terus mendukung perkembangan Akademi Kongfuzu di seluruh negeri.
Tiga tahun yang lalu, Hanban telah membangun hampir 300 Akademi Kongfuzu di 70 lebih negara dan daerah, 30 di antaranya di Jerman, Perancis dan Inggris. Perkembangan pesat Akademi Kongfuzu di seluruh dunia dalam waktu singkat pernah dipermasalahkan. Setelah mengunjungi 10 Akademi Kongfuzu di Jerman, Perancis dan Inggris, Xu Lin sangat terinspirasi akan metode kerjasama Akademi Kongfuzu antara Tiongkok dan negara asing. Dia yakin bahwa pembangunan Akademi Kongfuzu merupakan jalan yang tepat dan Tiongkok memiliki keunggulan besar dalam menyebarluaskan kebudayaan Tiongkok. Dikatakannya: " Negara-negara asing sangat positif atas pembangunan Akademi Kongfuzu. Akademi-akademi tersebut dibangun berdasarkan tuntutan dan keadaan mereka masing-masing dan memberi setiap akademi ciri khas tersendiri, serta dalam waktu singkat pembangunan Akademi Kongfucu di negara mereka mencapai sukses penuh. Kami disambut meriah oleh wali kota, rektor, guru dan pelajar terutama dalam pernyataan rasa terima kasih mereka kepada kami. Dalam penyebarluasan kebudayaan Bahasa Mandarin, Metode yang paling sukses ialah kerja sama antara Tiongkok dan negara asing dalam pembangunan Akademi Kongfuzu."
Xu Lin mengatakan, pelajaran Bahasa Mandarin dewasa ini boleh dikatakan memanas secara kontinu di seluruh dunia. Tiongkok mengirim lebih dari 4,000 orang pengajar Bahasa Mandarin atau sukarelawan ke 108 negara, kebanyakan dari mereka dapat dengan baik menyesuaikan diri ke dalam sosial setempat.
Xu Lin mengatakan, kunjungan mereka kali ini tidak saja telah melenyapkan kekhawatiran mereka apakah pemerintah Tiongkok akan mendukung Akademi Kongfuzu di seluruh dunia dalam jangka panjang, tapi juga telah menyampaikan usulan dan pendapat baru kepada berbagai Akademi Kongfuzu dalam merekrut pengajar dan pertukaran akademis. Dinyatakannya, Tiongkok akan mendukung pertukaran periodik antar Akademi Kongfuzu di berbagai tempat di setiap negara dan akan sekuat tenaga mengirim sarjana sejarah dan kebudayaan Tiongkok untuk memberikan kuliah ke berbagai Akademi Kongfuzu di seluruh dunia. Xu Lin mengatakan, markas besar Akademi Kongfuzu akan menambah kuota beasiswa agar lebih banyak siswa asing dapat belajar Bahasa Mandarin di negerinya atau di Tiongkok.