Dewan Eksekutif IMF akhirnya memilih Christine Lagarde sebagai Direktur Pelaksana IMF mengalahkan kandidat lain, Agustin Cartens. Pengganti Dominique Strauss-Kahn ini menjadi wanita pertama yang menduduki jabatan presiden IMF sejak lembaga ini didirikan pada 1944. Hingga saat ini, 10 Direktur Eksekutif dalam sejarah IMF semuanya berasal dari Eropa.
Sebelumnya, banyak negara yang mengajukan calon masing-masing. Gubernur Bank Sentral Tiongkok, Zhou Xiaochuan Senin lalu (27/06) menyatakan, Tiongkok sepenuhnya mendukung Lagarde, dan ini merupakan sikap terbuka Tiongkok dalam hal kandidat Direktur Eksekutif IMF selanjutnya. AS kemarin juga menyatakan dukungan terhadap Lagarde.
Menurut opini publik, dalam kampanye presiden IMF, negara-negara berkembang ingin mendapat lebih banyak porsi hak suara dalam IMF. Negara-negara ini berpandangan, peningkatan kekuatan ekonomi emerging markets juga harus tercermin dalam struktur personel tingkat administrasi senior IMF. Oleh karena itu, Lagarde yang diusung negara-negara Eropa dan Amerika telah mengunjungi negara-negara emerging markets dalam kampanye ini, antara lain, Brasil, India dan Tiongkok. Lagarde berkali-kali menegaskan komitmennya untuk mengupayakan lebih banyak hak suara bagi negara-negara berkembang, dan mengusahakan lebih banyak posisi untuk ekonom negara-negara emerging markets dalam IMF.
Setelah terpilih, Lagarde kemarin mengatakan, selama krisis ekonomi dan moneter dunia, IMF memainkan peranan penting. IMF akan terus memberikan layanan bagi semua anggota, sedangkan mendorong kemajuan IMF adalah sebagai Direktur Eksekutif.
Para analis sebelumnya berkomentar, sebagai kandidat yang didukung Eropa, Lagarde mungkin akan lebih berpihak ke Eropa. Mengenai hal itu, Lagarde mengatakan kepada Dewan Eksekutif IMF, ia tidak mewakili kepentingan kawasan tertentu, melainkan mewakili kepentingan semua negara anggota IMF. Lagarde menekankan, ia tidak akan memihak negara-negara Eropa termasuk Yunani. Dalam dialog dengan pemimpin-pemimpin Eropa, ia akan bertindak adil dan serius. Menurut analis, tugas pertama sekaligus tantangan bagi Lagarde adalah menyelesaikan masalah Zona Euro. Terpilihnya Lagarde akan bermanfaat bagi penyelesaian krisis utang Yunani. s