Guo Chuan: Pelaut Tiongkok Hilang Di Samudra Pasifik Setelah Berlayar Sendirian
  2016-10-30 10:08:55  CRI

Seorang pelaut ternama Tiongkok, Guo Chuan, 51 tahun, dilaporkan hilang di Samudra Pasifik dalam upayanya menciptakan rekor menyeberangi lautan itu secara solo.

Gambar yang disiarkan penjaga pantai Amerika Serikat menunjukkan perahu layar yacht trimaran Qingdao China sepanjang 29 meter berlayar keluar dari jalur hingga ratusan kilometer ke barat Hawaii.

Kondisi laut tenang dan sistem identifikasi otomatis kapal tersebut masih memancarkan sinyal, tapi Guo Chuan tidak terlihat.

Pencarian dengan helikopter Angkatan Laut Amerika Serikat dan Coast Guard Amerika juga tidak berhasil menghubungi Guo Chuan.

Guo Chuan, yang juga ilmuwan, adalah pelaut Tiongkok pertama yang berhasil menyelesaikan pelayaran solo tanpa henti melintasi dunia pada 2013.

Dia sebelumnya sering berhubungan dengan Pusat Koordinasi Penyelamatan Maritim Tiongkok dan keluarganya tidak pernah melewatkan jadwal untuk berkomunikasi.

Penjaga pantai Amerika mengatakan tim Guo Chuan menghubungi mereka pada Selasa lalu setelah tidak menerima tanggapan dari Guo Chuan selama 24 jam.

Guo Chuan, yang memulai pelayarannya pada 18 Oktober, berusaha melintasi lautan luas dari San Francisco menuju Shanghai dalam waktu 20 hari. Rekor saat ini adalah 21 hari.

 

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040