Dalam Ruangan Kesehatan edisi ini akan kami bicarakan 10 gejala besar sub-healthy.

Seiring dengan berkembangnya ilmu kedokteran dan meratanya pengetahuan kedokteran, kosa kata "sub-healthy" semakin dikenal umum. Kondisi "Sub-healthy" merujuk pada kondisi di mana seseorang berada di antara kondisi sehat dan kondisi sakit. Tapi kebanyakan orang tidak mengetahui arti kata ini dengan sungguh-sungguh, dan lebih tidak mengetahui bagaimana mengantisipasi " kondisi sub-healthy." Berikut kami uraikan gejala tersebut.

Pertama, kondisi sub-healthy terjadi karena jarang mengadakan latihan jasmani. Sebab utama terbentuknya kondisi sub-healthy, pertama-tama ialah jarang berolahraga. Dalam kelompok responden yang kondisinya sub-healthy, sekitar 80 persen menyatakan tidak gemar berolahraga atau jarang sekali mengadakan latihan jasmani. Sejumlah lainnya mengaku tidak pernah ambil bagian dalam kegiatan jasmani selama hampir 10 tahun. Sedangkan kelompok yang hanya berolahraga sekali dalam tiga hari, mereka hampir tidak merasakan badannya kurang enak dalam kehidupan sehari-hari, vitalitasnya juga secara nyata unggul daripada mereka yang jarang berolahraga. Selain itu, menurut data penelitian olahraga dan kecerdasan, orang yang sering berolahraga, laju berpikirnya ternyata lebih unggul daripada orang yang kurang berolahraga. Sering mengadakan kegiatan jasmani bermanfaat bagi sel-sel otak besar yang digunakan untuk berpikir dan mempercepat kecepatan reaksi otak besar. Sudah tentu, latihan jasmani itu bukannya olahraga dengan intensitas tinggi, tapi lebih bernuansa "aerobic."

Kedua, kondisi sub-healthy biasanya disebabkan karena terlalu letih. Pada zaman modern, banyak keadaan kesehatan yang kurang baik yang disebabkan oleh terlalu panjangnya jam kerja dan intensitas kerja. Hal ini khususnya terjadi di kelompok pekerja kerah putih, yang setiap hari bekerja berat dan sering bekerja lembur. Mereka menguras tenaga jasmani dan otak, sehingga badan dan otak tidak dapat tepat waktu beristirahat dan rehabilitasi. Semua itu mudah menimbulkan gejala sub-healthy. Selama belasan tahun ini, di sejumlah negara maju muncul gejala "meninggal dalam usia muda karena terlalu letih kerja." Ini juga menunjukkan bahwa terlalu letih bekerja juga dapat mempengaruhi kesehatan manusia.

Ketiga, kondisi sub-healthy disebabkan karena makan minum yang sangat berlebihan setiap hari. Kebiasaan buruk itu mendatangkan banyak masalah bagi kesehatan manusia. Hal ini misalnya bisa memicu obesitas, lemak darah tinggi, penurunan stamina, kemunduran daya ingatnya, turunnya efisiensi kerja dan dan penurunan fungsi seksual. Gejala tersebut juga merupakan petanda sejumlah penyakit pembuluh darah jantung, antara lain memicu penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, obesitas, lemak darah tinggi, pembuluh darah otak di luar dugaan, lemak hati, kencing manis dan kemandulan.

Ke-empat, kondisi sub-healthy juga disebabkan oleh stress. Zaman sekarang memiliki banyak tekanan, misalnya di bidang-bidang pekerjaan, pendapatan, pembangunan, kehidupan dan persaingan. Kalau tidak dapat meredakan tekanan tersebut, pasti mempengaruhi kesehatan. Banyak orang menjadikan masalah-masalah ini sebagai beban pemikiran. Mereka beradu kekuatan dengan masalah-masalah ini. Akibatnya kondisi kesehatan berubah semakin buruk. Kalau hal ini tidak diperhatikan, maka penyakit akan mudah timbul. Orang juga akan merasa bahwa energinya tidak pernah cukup, efisiensi kerjanya buruk dan mutu kehidupannya tidak baik.

Kelima, kondisi sub-healthy diakibatkan oleh tidur kurang cukup. Ada laporan mengenai gejala insomnia. Proporsi kelompok insomnia di kalangan warga Kota London mencapai 34 persen ke atas. Mereka kebanyakan mengidap gejala itu selama lebih dari setengah tahun. Bahkan ada yang mempunyai sejarah insomnia selama 40 hingga 50 tahun. Sedangkan kelompok insomnia di Kota Beijing juga temasuk tidak wajar. Sejumlah besar warga kota bukannya kurang tidur karena insomnia, tetapi karena mereka sering bergadang, misalnya dengan main mahyong atau surfing semalam suntuk di warnet. Ini juga sebab utama yang menyebabkan kondisi sub-healthy.

Ke-enam, kondisi sub-healthy juga disebabkan karena menyalahgunakan obat-obatan. Faktor ini merupakan pemicu sub-healthy yang tidak boleh dianggap remeh. Meski khalayak umum mulai sadar bahwa penyalahgunaan obat-obatan antibiotika dapat menimbulkan efek samping, masih terdapat dua macam gejala penyalahgunaan obat-obatan yang lebih tersembunyi yaitu penyalahgunaan obat-obatan oleh banyak penderita penyakit kronis dan sembarangan mengkonsumsi obat suplemen untuk memperkuat organ ginjal. Obat suplemen apa pun kalau badan tidak dibutuhkan dapat mempengaruhi kesehatan, bahkan merupakan unsur penting yang dapat memicu timbulnya penyakit sejenis.

Ketujuh, kondisi sub-healthy karena diet melangsingkan badan. Sejumlah orang berdiet untuk mengurangi lemak badan. Pada kenyataannya, metode tersebut tidak saja hasilnya tidak nyata, tapi mudah memicu pening kepala, lemas badan, kemunduran daya ingat, dan berkurangnya kemampuan konsentrasi. Kadang kala bahkan muncul banyak gejala sub-healthy seperti mendadak pingsan. Orang yang ingin mengurangi berat badan dianjurkan mengontrol total volume konsumsi makan dan minum, aktif berolahraga dan lebih mengutamakan konsumsi sayur mayur dan makanan yang beranekaragam.

Ke-delapan, kondisi sub-healthy karena enggan berobat ke dokter biarpun menderita sakit. Di sekitar kami sering ditemukan sejumlah orang yang merasa badannya sehat wal'afiat. Mereka tidak saja tidak sayang akan kesehatannya, tetapi juga mempunyai banyak kebiasaan yang tidak baik. Misalnya, ketika badannya merasa tidak enak, bahkan muncul perubahan patologi yang nyata, mereka tetap tidak mau berobat ke dokter. Meskipun keadaan tubuh dapat membaik melalui penyesuaian diri, akibatnya dalam jangka panjang dapat memungkinkan kondisi badan yang makin buruk, semangat yang makin menurun, dan kalau tidak diperhatikan dapat menderita penyakit "berat." Semua itu adalah akibat tidak mau berobat ke dokter ketika sakit.

Ke-sembilan, kondisi sub-healthy karena sering mengadakan hubungan seksual. Hubungan seksual yang tidak memperhatikan kebersihan diri dapat mengakibatkan mudah terinfeksi penyakit kelamin. Selain itu, kegiatan seksual yang tidak teratur dan semau-maunya dapat mengakibatkan stress, menguras energi dan keabnormalan psikologis. Yang berat dapat mempengaruhi pekerjaan dan kehidupan sehari-hari dan dengan serius menguras kesehatannya.

Kesepuluh, kondisi sub-healthy karena terlalu banyak mengkonsumsi minuman alkohol. Berlebihan minum alkohol dapat mengganggu kesehatan badan, misalnya terjadinya toksinasi terhadap lever, menimbulkan nekrosis awal pada sel otak besar, penyakit prostat, kemandulan, pengerasan lever alkoholik dan kanker lever.