Sungai Lijiang dan Pemandangan Indah Permai
  2009-08-26 16:01:33  cri

Guilin terkenal dengan pemandangan gunung, air dan gua. Daerah wisata Sungai Lijiang, Guilin adalah satu daerah luas yang dilintasi Sungai Lijiang, dengan ujung utaranya berpangkal dari Kabupaten Xing'an dan ujung selatannya terletak di Kabupaten Yangsuo, sedang Kota Guilin adalah pusatnya. Di daerah wisata tersebut terdapat banyak obyek wisata, maka kepada wisatawan dengan waktu terbatas, kami anjurkan supaya memilih sebagian obyek wisata untuk dikunjungi, antara lain Sungai Lijiang, Gua Ludi (Gua Seruling), Gua Qixing (Gua Tujuh Bintang), Puncak Duxiu, Gunung Fubo, dan Gunung Diecai, yang merupakan inti sari pemandangan alam Guilin. Di antaranya, Bukit Xiangbishan atau Bukit Belalai Gajah adalah salah satu obyek representatif. Bukit Belalai Gajah yang terletak di tepi Sungai Lijiangadalah lambang Guilin, merupakan bukit terkenal Guilin. Bukit tersebut terdiri dari serpih atau batu kapur yang bersejarah 300 juta tahun. Bentuk bukit tersebutmirip seperti seekor gajah yang mengisap air dengan belalai, di antara "belalai" dan tubuhnya terdapat sebuah lubang, yang dilewati air sungai. Pada saat bulan purnama, seandai kita melepas pandang ke Bukit Belalai dari jauh, lubang tersebut tampaknya ibarat bulan mengapung di atas permukaan air. Dengan bayangan bulan di atas permukaan air, samar-samar terlihat pula satu bulan lagi, itulah asal usul pemandangan "bulan dalam air di Bukit Belalai" Guilin. Ma Weimin yang tinggal di kaki Bukit Belalai Gajah menceritakan lagenda mengenai Bukit belalai. Dikatakannya:

"Suatu peristiwa, sekelompok gajah dewata milik Kaisar Yuhuang atau Kaisar Kayangan mengembara ke Guilin. Setelah melihat air dan gunung Guilin yang indah nan permai, maka gahjah-gajah itu tidak ingin pulang ke langit. Biarpun Kaisar Kayangan berkali-kali memerintahkan gajah-gajah itu supaya kembali ke langit, masih ada seekor gajah yang tidak mau pulang, karena tertarik oleh air dan gunung yang indah di Guilin. Kaisar Kayangan yang menjadi sangat marah, lantas membunuh gajah itu dengan pedang. Sejak itulah, gajah yang mati itu untuk selama-lamanya tinggal di Guilin karena dipaku pedang."

Di banyak tempat di dunia, seiring dengan perkembangan usaha pariwisata, dan bertambahnya wisatawan, lingkungan setempat memikul beban yang semakin besar bahkan dirusak. Akan tetapi, berjalan di Guilin, wisatawan akan merasa udaranya selalu segar, air Sungai Lijiang pun jernih. Mengenai hal tersebut, Pejabat Biro Pariwisata Guilin Chen Yunchun menyatakan, untuk melindungi lingkungan ekologi Guilin, pihaknya berpegang pada prinsip yang mengutamakan pelestarian lingkungan sementara mengembangkan pariwisata. Dikatakannya:

"Pelestarian lingkungan adalah hal yang diprioritaskan. Proyek-proyek yang gagal lulus dari evaluasi pelestarian lingkungan akan ditolak. Guilin dewasa ini tidak mengizinkan mengembangkan pabrik yang berasap, juga tidak mengizinkan mengembangkan pabrik yang menimbulkan polusi. Hanya industri teknologi tinggi yang diperizinkan untuk berkembang di Guilin." Setelah mengunjungi Guilin, kebanyakan wisatawan akan pergi ke Kabupaten Yangsuo. Karena, pemandangan Yangsuo lebih indah lagi daripada Guilin. Mata air Sungai Lijiang terletak di Gunung Mao'ershan di Guilin Utara, panjangnya 400 lebih kilometer. Dari Guilin sampai Kabupaten Yangsuo panjangnya 83 kilometer, pemandangan di kedua tepi sungai sangat perrnai, merupakan daerah pariwisata Karst yang terluas dan paling indah di dunia.Wisatawan dari Jerman Jermawa Haerthe mengatakan bahwa berlayar di Sungai Lijiang, ia menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri betapa indahnya pemandangan di sungai itu. Dikatakannya:

"Sebelum mengunjungi Sungai Lijiang, saya sudah tertarik oleh keindahannya dari foto, namun seindah-indahnya foto-foto itu, kalahjuga jika dibandingkan dengan pemandangan nil yang disaksikan sendiri. Pemandangan di sini benar-benar seperti satu gambaran. Di kampung halamanku pun terdapat pemandangan seperti di sini, tapi tidak begitu luas."

Gunung Huashan adalah salah satu bukit yang paling terkenal di atas Sungai Lijiang. Gunung Huashan tingginya 400 meter. Tebing curam berwarna-wami dengan tumbuhan ganggang hijau-biru yang sudah kalsifikasi. Dengan warna-warni, di tebing curam terbentuklah "lukisan-lukisan" pada batu, yang antara lain berupa kuda, ikan dan sebagainya.

Ketika perahu tiba di Kabupaten Yangsuo, dan ketika tabir malam turun, di atas Sungai Lijiang dalam wilayah Kabupaten Yangsu sepanjang dua kilometer dipen.askan pertnnjukan lakon Yinxiang Liu Sanjie, yang menyajikan kepada para wisata tari dan nyanyian menarik. Di tengah suara nyanyian yang megnalun dan ritmis dari jauh, tiba-tiba lampu dinyalakan, sehingga pemandangan gunung di seberang sungai sana secara mendadak menghadap di muka para wisatawan, mengundang sorak-sorai dan tepuk tangan yang riuh.

 Pasangan suami istri Thomas Laubis dari Jerman memuJi-mu.i, pertunJukan tersebut. Ini merupakan pertama kalinya pasangan tersebut berkunjung ke Tiongkok. Semulanya nwreka berencana singgah seminggu di Guilin, tapi sekarang mereka berencana singgah di Guilin lebih lama. Thomas mengatakan:

"Sini indahnya bukan main, kali ini pasti bukanlah terkahir kalinya kami datang ke Tiongkok dan Asia."

Setelah menonton Yinxiang LiusanJie, kebanyakan wisatawan suka menginap di Yangsuo. Di Kabupaten Yangsuo terdapat pemandangan yang lebih indah daripada Guilin, terdapat pula jalan yang menarik wisatawan. Jalan tersebut adalah Jalan Xijie a.au Jalan Barat yang Panjangnya hanya 500 meter. Jalan tersebut bersejarah 1400 tahun. Jalan Xijie adalah sebuah jalan batu, dan di kedua belahnya terdapat rumah-rumah lama yang bergenre khas Tiongkok, suatu pemandangan yang menarik bagi wisatawan asing. Di jalan tersebut, sering terlihat wisatawan yang datang dari berbagai negara. Mereka berjalan-jalan, atau berbelanja di toko-toko setempat. Di restoran makanan Tiongkok yang bernama Jufulou, boss Lu Huaping sedang mengajari wisatawan asing untuk memasak makanan Tiongkok. Pak Lu mengatakan, kursus masakan Tiongkok yang dibukanya sangat digemari wisatawan asing. Dikatakannya:

"Saya memiliki sebuah bar di Jalan Xijie. Banyak tamu asing yang datang ke sini gemar memasuki dampur kami untuk belajar memasak masakan Tiongkok. Kemudian saya membuka sebuah restoran masakan Tiongkok, dan khusus membuka kursus masakan Tiongkok."

Di jalan Xijie selain terdapat restoran masakan Tiongkok, terdapat pula banyak restoran masakan Barat, toko kopi, dan bar dengan menunya ditulis dalam bahasa Inggris, Perancis, dan Jerman. Tidak sedikit toko di sini dimiliki orang asing. Jalan Xijie adalah jalan yang bebas. Di sini Anda boleh membaca buku di pinggir jalan, atau minum arak ke bar, ataupun omong-omong dengan siapa saja, baik yang kenal maupun tidak. Di Jalan Xijie, Anda bebas.

 

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040