Makanan Muslim di Jalan Niujie Beijing
  2011-08-22 15:57:46  CRI

Selain kaya akan bangunan-bangunan bersejarah sekaligus gedung-gedung pencakar langit, Beijing juga kaya dalam hal makanan. Di kota kebudayaan ini, Anda dapat menemukan aneka ragam kudapan yang sudah bersejarah lama. Di antaranya adalah kudapan muslim Beijing yang kebanyakan berbentuk kue dan makanan olahan daging sapi dan kambing. Bila Anda ingin mencicipi kudapan muslim khas Beijing dengan cita rasa asli, Anda harus mengunjungi Jalan Niujie yakni daerah permukiman Muslim di bagian selatan Kota Beijing. Nah, saudara pendengar, sekarang mari kita berjalan-jalan sejenak di Jalan Niujie untuk mengenal lebih lanjut kudapan Muslim Beijing.

Pada adab ke-14, saat orang Muslim dari Arab dan Persia berimigrasi ke Tiongkok, makanan Muslim mulai ikut tersebar di Beijing. Seiring dengan berjalannya waktu, makanan Muslim itu berbaur dengan makanan tradisional Tiongkok, sehingga terciptalah makanan Muslim khas Beijing. Hingga sekarang, kudapan Muslim laris manis di Beijing. Jalan Niujie merupakan salah satu tempat pemukiman Muslim yang utama di Beijing sekaligus kampung halaman kudapan Muslim Beijing.

Keluar dari Stasiun Kereta Bawah Tanah Changchunjie, Anda cukup menelusuri sebuah jalan lulus hingga melewati sebuah perempatan, dan tibalah Anda di Jalan Niujie. Toko Nailaowei yang terkenal di Beijing terletak di Jalan Niujie. Toko ini tidak besar, tapi meja dan kursi tradisional di dalamnya kental akan ciri khas Beijing Kuno. Isteri pemilik toko Nailaowei, Li Shumin mengatakan, tokonya merupakan salah satu toko susu beku yang paling terkenal di Beijing.

3 Nailaowei, Wei Guanglu mulai memulihkan operasi Toko Nailaowei. Toko Nailaowei di Jalan Niujie sekarang ini dijalani oleh Wei Ning, generasi ke-4 Nailaowei."

Li Shumin mengatakan, pendiri Nailaowei, Wei Hongcheng belajar cara pembuatan susu beku dari temannya yang bekerja di dapur Kaisar. Susu beku di Beijing berbeda dengan susu beku yang ada di Barat. Cara pembuatan susu beku Beijing adalah sebagai berikut: susu segar ditetesi arak beras yang cara pembuatannya adalah rahasia. Setelah susu segar itu menyerupai jeli, susu itu kemudian dipanggang dan akhirnya dibekukan dalam lemari es. Susu beku Beijing mempunyai beberapa rasa, tapi yang paling populer ialah susu beku istana tradisional.

Toko Kudapan Hongji yang terletak di sebelah timur Jalan Niujie tidak bersejarah lama seperti Toko Nailaowei, tapi memiliki popularitas yang cukup bagus di Beijing. Salah satu konsumen yang sedang mengantri di depan Toko Kudapan Hongji mengatakan bahwa dirinya sering datang membeli kudapan di toko ini, yang katanya sangat ramai dan biasanya harus mengantri.

"Kudapan di toko ini sangat lezat, karena itu saya sering datang beli."

Toko Kudapan Hongji memiliki variasi kudapan, antara lain kue, Huoshao, daging sapi rebus, sup jeroan kambing dan lain-lain. Selain menawarkan beraneka ragam kudapan, citarasa yang khas dari kudapan Toko Kudapan Hongji berhasil menyedot banyak pelanggan.

Saat berada di Jalan Niujie, Anda jangan lupa mampir ke Restoran Baodufeng, karena bila tidak Anda akan sangat menyesal tidak mencicipi makanan khas restoran ini. "Baodu" ialah lambung sapi atau kambing yang diiris dan direbus dalam air mendidih, dan setelah itu diberi bumbu. Pendiri Baodufeng, Feng Lishan mulai menjual masakan irisan lambung sapi atau kambing di Houmenqiao Beijing pada tahun 1875. Makanan saktinya itu akhirnya digemari oleh bangsawan dan tokoh-tokoh terkenal. Feng Qiusheng, penerus Baodufeng generasi ke-4 mengatakan bahwa pengalaman paling membanggakan untuknya ialah pernah diundang ke dapur Wisma Negara Diaoyutai yang merupakan hotel khusus untuk kepala negara asing pada Hari Nasional Tiongkok ke-50.

Dikatakan oleh Feng Qiusheng: "Pada tahun 1999, yakni genap 50 tahun berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, kami diundang memasak Baodu yaitu irisan lambung sapi atau kambing rebusan untuk para pemimpin negara atau utusan berbagai negara di Wisma Negara Diaoyutai. Saya merasa sangat bangga karena masakan kami dicicipi oleh tamu agung negara pada Hari Nasional Tiongkok ke-50."

Apabila Anda tidak mempunyai banyak waktu dan susah melacak keberadaan makanan khas Muslim di gang-gang Jalan Niujie, lebih baik Anda mengunjungi Restoran Muslim Niujie di lantai dua Supermaket Muslim Niujie. Disitu banyak terdapat stan-stan makanan Muslim Niujie bersejarah lama serta makanan lezat Muslim khas daerah Tiongkok lainnya. Direktur Utama Supermaket Muslim Niujie, Ping Guodong mengatakan: "Di Restoran Muslim Niujie terdapat makanan Muslim yang lezat dari Daerah Niujie dan bagian utara Tiongkok. Di antaranya adalah Nailaowei atau susu beku Beijing, kue-kue dan lain sebagainya."

Pada hari raya agama Islam atau seusai menjalankan ibadah shalat di Masjid Niujie, Restoran Masakan Muslim Niujie selalu dibanjiri kaum Muslimin. Sampai-sampai mereka terpaksa membatasi jumlah konsumen. Direktur Utama Restoran Muslim Niujie, Ping Guodong mengatakan, restorannya sering kedatangan Muslim asing dan dia yakin restorannya akan kedatangan lebih banyak Muslim asing selama masa Olimpiade Beijing.

"Kami sudah siap menyambut para tamu Muslim asing dari seluruh dunia selama Olimpiade. Kami akan menyediakan masakan lezat dengan harga terjangkau agar selera para tamu dapat terpenuhi."

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040