Turnamen Sulap Dunia (The World Championships of Magic Beijing) Ke-24 digelar di Beijing belum lama berselang. Pesta sulap itu dihadiri 2.000 lebih pesulap dan pecandunya dari lebih 60 negara di dunia. Dalam Ruangan Kebudayaan kali ini, akan kami sampaikan laporan tentang turnamen tersebut.
Turnamen Sulap Dunia yang digelar di Beijing merupakan pertama kali tuarnmen itu digelar di suatu negara berkembang. Dalam turnamen itu, diadakan 4 kali kompetisi sulap panggung, dan 3 kali kompetisi sulap dekat panggung, dengan total pertunjukan mencapai seratus lebih. Sejumlah pesulap kaliber dunia mengadakan belasan seminar, yang diikuti banyak pecinta sulap.
Zhao Zichen dari Beijing adalah pecandu sulap sejati. Ia khusus membeli karcis Turnamen Sulap Dunia untuk menyaksikan pertunjukan sulap. Ia mengatakan: "Di sela turnamen sulap, saya ketemu banyak pesulap kaliber dunia, dari mereka saya belajar banyak. Saya berharap dikaruniai kesempatan untuk bertukar pengalaman dengan mereka secara berhadapan muka. Baik juga kalau bisa berfoto dengan mereka."
Zhao Zichen adalah peminat sulap, dan sering mempertunjukkan sulap kepada sahabatnya. Menurut dia, sulap meningkatkan persahabatannya dengan orang lain.
Walaupun tidak didukung statistik yang jitu, tapi dipercaya bahwa di Tiongkok terdapat jumlah besar pecinta sulap seperti Zhao Zichen tersebut. Menurut catatan waktu, sulap paling awal berasal dari masa Dinasti Han 2.000 tahun yang lalu, yang pada waktu itu disebut sebagai "fantasi". Pada masa setelah sulap muncul, pertunjukan sulap selalu disukai rakyat. Para pesulap waktu itu kerap kali memainkan sulap dengan beberapa cawan dan bola kecil. Dengan teknis yang tinggi, pesulap mampu memindahkan bola-bola dari cawan ini ke cawan sana. Sampai saat ini, pertunjukan sulap itu masih merupakan salah satu acara sulap yang paling tradisional di Tiongkok.
Dewasa ini, para pesulap Tiongkok tidak puas lagi dengan pertunjukan lama. Mereka berusaha mencari terobosan. Dalam turnamen sulap dunia yang digelar di Beijing kali ini, totalnya terdapat 12 pesulap Tiongkok yang mengikuti kompetisi panggung dan kompetisi dekat panggung. Mereka masing-masing menunjukkan ciri khasnya diri sendiri.
Dalam kompetisi sulap panggung, Liu Mingya adalah pesulap Tiongkok pertama yang naik panggung. Akhirnya pertunjukannya mencapai sukses. Kepada wartawan ia mengakui sedikit tegang ketika menggelar pertunjukan "mengambil telor ayam dengan tangan kosong dari gambar kertas." Ia mengatakan: "Pokoknya saya merasa puas. Penampilan saya secara keseluruhan normal. Ini adalah pertama kali bagi saya untuk mengikuti kompetisi serupa. Saya merasa tegang sekali."
Shen Juan, pesulap wanita Tiongkok yang mengikuti upacara pembukaan Turnamen Sulap Dunia mendapat penilaian tinggi oleh Jeff Mcbride asal AS. Ia mengatakan: "Saya pernah bekerjasama dengan Shen Juan dalam suatu pertunjukan sulap di Malaysia. Ia pandai sekali menyulap bunga dari tangan kosong. Pokoknya saya tertarik sulap Tiongkok yang berkepripadian sendiri."
Di Tiongkok masih terdapat banyak pesulap seperti Shen Juan dan Liu Mingya, Cuma namanya belum mengibar.
Obie O Brien dari Amerika Serikat juga mencatat demam bermain sulap yang muncul di Tiongkok. Dalam matanya, pertunjukan sulap Tiongkok baik sekali. Dikatakannya: "Di Tiongkok terdapat banyak pesulap yang belum mengibarkan namanya. Pertunjukan sulapnya di panggung baik sekali, dekorasi panggungnya juga indah sekali. Akrobatiknya juga baik."
Sejumlah pesulap Tiongkok menunjukkan, kalangan pesulap Tiongkok perlu meningkatkan pertukaran dan pembagian pengalaman dengan rekan-rekan di berbagai negeri. Wakil Ketua Cabang Persatuan Pesulap Internasional, Tan Yongquan menyatakan: "Penyelenggaraan Turnamen Sulap Dunia di Tiongkok merupakan tonggak sejarah bagi pesulap Tiongkok. Turnamen ini diharapkan benar-benar dapat membantu perkembangan kesenian sulap Tiongkok. Saya berharap para pesulap Tiongkok melakukan pertukaran dan pembagian pengalaman dengan rekan-rekan di berbagai daerah, agar kesenian sulap dapat berkembang secara seimbang di berbagai daerah."