Mengunjungi Makam Tokoh Suci Kashgar
  2011-11-05 13:42:02  CRI

Kashgar merupakan kota yang memiliki sejarah yang cukup panjang. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya sejumlah situs sejarah yang merupakan warisan budaya masyarakat Kashgar, terutama peradaban Uyghur yang Muslim . Memang, Kashgar yang masuk wilayah Xinjiang, wilayah paling barat di China, sungguh menarik dikunjungi. Salah satu yang sempat saya kunjungi bersama tim wartawan dari Indonesia dan Malaysia dalam rangka "Perjalanan Muslim di China" atas undangan CRI pada hari ketiga di Kashgar (Jumat, 4 November 2011) adalah kompleks makam Apak Hoja.

Di tengah udara yang cukup dingin sekitar 3 derajat celcius, Jumat, bus kami yang disopiri Abdullah Alif, etnik Uyghur, mulai menelusuri jalan-jalan di pusat Kota Kashgar. Letak makam itu tidak terlalu jauh. Menurut Kaderya, pemandu kami dari kantor pariwisata Kashgar, hanya sekitar 5 kilometer. Bus kami menuju ke arah tenggara luar kota. Sebelum memasuki kompleks makam, kami melewati rumah-rumah orang kaya suku Uyghur, yang terlihat besar dengan halaman yang luas. Rata-rata bangunan mereka berlantai dua-tiga.

Kompleks makam Apak Hoja sebetulnya mirip dengan kompleks makam-makam bersejarah di Indonesia, terutama penyebar agama Islam seperti para wali dan orang-orang yang disucikan. Di Indonesia, situs pemakaman itu ramai menjadi obyek wisata sejarah. Hampir tak ada yang sepi dari para peziarah ke makam-makam Wali Sanga, sebutan untuk penyerbar Islam di Jawa. Di Indonesia aroma mistiknya sangat kuat. Tetapi di makam Apak Hoja, ketika saya mengunjungi, terlihat sebagai tempat lokasi wisata biasa. Aroma mistiknya tidak terlalu kuat. Di dalam bangunan makam yang seperti masjid besar dengan segala ornamen dan motifnya, terlihat hanya makam-makam yang berjajar. Namun bangunan ini dirawat oleh pemerintah otonom Xinjiang.

Seperti para wali di Indonesia, Apak Hojak adalah penyebar Islam di Xinjiang pada abad ke-17. Kompleks makam itu dibangun tahun 1640. Apak Hoja wafat tahun 1693. Generasi pertama justru dimakamkan di lokasi itu adalah ayah Apak Hoja yakni Mohammad Yusuf Hoja. Tetapi nama Apak Hoja lebih populer, karena anak tertua yusuf Hoja itu justru lebih mampu meluaska n menyebarkan Islam menjadi pemimpin Islam di kawasan itu abad ke-17.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040