Catatan hari kedua di Kashgar
  2011-11-05 13:42:26  CRI

Oleh: Asvin Ellyana (METRO TV)

Jumat, 4 November 2011, adalah hari kedua kami meliput di Kota Kashgar. Baru 2 hari menjalankan tugas di kota Kashgar, atau hari ke-4 meninggalkan Indonesia, rasa rindu luar biasa akan tanah air mulai membuncah. Kerinduan akan kampung halaman ini, harus dapat dikalahkan oleh profesionalitas dan totalitas kami sebagai jurnalis. Kecintaan akan profesi dan sikap professional, bagaimanapun harus mengalahkan apapun.

Tujuan pertama kami hari ini adalah mengunjungi makam Abakh Hojam. Makam ini terletak di Desa Hazrity, sekitar 5 kilometer dari kota Kashgar. Bangunan makam yang dibangun tahun 1640 ini, awalnya dimakamkan 72 orang.

Memasuki kompleks makam, entah karena kerinduan atau apa, merasakan hawa tanah air disini. Seperti memasuki kompleks pemakaman para wali songo di tanah Jawa. Apalagi, di depan kompleks pemakaman berdiri dengan megah sebuah Masjid. Pepohonan menghiasi kompleks pemakaman.

Bedanya, tak ada peziarah yang berdoa di sekitar atau di dekat makam. Wisatawan di makam ini hanya datang untuk melihat-lihat sejarah yang melatari makam ini, berfoto (bahkan dengan penari atau unta) dan mungkin berbelanja souvenir khas suku Uygur yang tokonya berderet di luar kompleks pemakaman. Meski secara fisik, bangunannya mirip dengan di Indonesia, budaya yang membedakan wisata makam di Kasgar dan di tanah jawa. Di Kashgar, makam dijadikan lokasi wisata sejarah dan budaya sementara di Indonesia,kompleks pemakaman menjadi lokasi untuk wisata religi.

Kerinduan akan tanah air kembali menyeruak, saat kunjungan kedua kami hari ini, yakni menyaksikan pasar kambing dadakan. Pasar kaget kambing,memang banyak ditemukan di Kota Kashgar, terutama di hari-hari menjelang Hari Raya Kurban atau Idul Adha. Sama seperti di Indonesia, sejumlah sudut jalan banyak ditemui pedagang yang menjual daging hewan kurban.

Bedanya, di Kasgar, sejumlah pedagang mendatangi sebuah tempat untuk menjual domba mereka. Sementara di Indonesia, pedagang secara terpisah memilih memajang sendiri hewan ternak mereka di tempat yang mereka anggap strategis. Selain itu, di Kasgar hanya bisa ditemui domba sebagai hewan kurban. Tak seperti di Indonesia, tak akan ditemui sapi di pasar kaget hewan kurban di Kashgar.

Tujuan terakhir kami hari ini, juga kembali mengingatkan sebuah tempat yang hampir sama dengan di Indonesia. Pasar kota Kashgar yang kami kunjungi siang ini sangat ramai. Seperti di tanah air, menjelang perayaan hari besar kegamaan seperti Hari Raya Idul Adha, warga berdondong bondong memborong untuk keperluan di hari Raya. Mereka berbelanja segala kebutuhan di pasar.

Apalagi melongok sejumlah barang yan dijual mirip dengan pasar di Indonesia. Berbagai kain cantik berwarna-warni yang dijadikan penutup kepala, ternyata menjadi salah satu yang diserbu di kota Kashgar. Selain itu, tawar menawar pembeli dan penjual, makin membuat ingatan akan Indonesia semakin menggelora.

Kashgar, 4 November 2011

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040