Danau di Antara Dua Gunung
  2011-11-14 13:38:49  CRI

"Dua Gunung Satu Danau" demikian orang merangkum keindahan alam provinsi Anhui. Dua gunung yang dimaksud adalah Huangshan dan Jiuhuashan, sedangkan danau itu adalah Danau Taiping, yang namanya secara harfiah berarti "kedamaian".

Menyaksikan birunya langit yang terpantul di atas air danau yang beriak, dikelilingi barisan gunung-gunung di kejauhan, susah sekali menerima kenyataan bahwa danau ini adalah buatan manusia. Danau ini mulai dikerjakan pada tahun 1957 setelah mengungsikan penduduk di tiga kecamatan di kabupaten Taihu. Semula tujuan pembangunannya adalah seperti layaknya pembangunan bendungan: mencegah banjir, membangkitkan listrik, dan irigasi. Proyek pembangunannya semula mendapat bantuan dari insinyur dari Rusia, namun di tengah jalan terjadi masalah dalam hubungan diplomatik antara Uni Soviet dengan Tiongkok, sehingga proses pembangunannya melambat. Baru pada tahun 1971 danau ini berisi air, dan belakangan ini bertambah fungsinya: destinasi pariwisata.

Di tepi danau terlihat proyek pembangunan gedung-gedung apartemen modern dan vila-vila mewah. Alat derek masih sibuk membangun struktur bangunan baru. "Harga tanah di sini naik cepat," kata pemandu lokal, "sekarang sekitar 5.000 yuan per meter persegi untuk kawasan perumahan." Banyak proyek pembangunan yang dilakukan oleh warga dari provinsi tetangga, Zhejiang.

Aktivitas wisata di danau umumnya melibatkan perjalanan keliling danau dengan menggunakan kapal pesiar. Pembangunan danau ini merendam dusun-dusun yang nyaris dalam keadaan aslinya, saya berpikir mungkin suatu saat akan menjadi objek wisata kunjungan "kota bawah air". Sedangkan daerah yang semula perbukitan kini menjadi "pulau". Beberapa pulau sudah dibuka untuk turis. Tempat ini mengundang investasi dari Jepang dan dibandrol dengan nama "Jenewa dari Timur."

Salah satu pulau yang kami kunjungi adalah Pulau Pat-Kwa, menawarkan wisata bernuansa klenik, tetapi dengan aroma yang sangat modern. Pengunjung mendapat penjelasan dari guide lokal yang menjelaskan berbagai aspek menarik di balik anagram Pat-kwa dan kitab I-Ching. Pertama, soal shio. Ada 12 gerbang shio, dan pengunjuung harus melewati gerbang itu sesuai dengan shionya masing-masing. Setelah itu, gerbang dengan bulan kelahiran. Lalu ramalan Pat-Kwa. Ada delapan gerbang dengan bendera warna-warni membentuk satu lingkaran. Pengunjung dipersilakan memilih warna baju yang disukai, lalu pergi ke gerbang dengan warna bendera yang sama, mengelilingi lingkaran Pat-Kwa di atas panggung satu kali, berdiri sejenak, dan turun melallui gerbang yang disukai. Warna yang dipilih mewakili satu angka, dan angka itu yang akan diproses untuk mendapatkan hitungan ramalan.

"Keberuntunganmu mulai dari musim gugur," kata sang master yang baru bicara setelah dibayar 20 yuan, "dan akan semakin baik lagi di musim dingin. Apalagi kalau kamu pergi ke tempat yang banyak emas dan banyak airnya." Orang yang diramal, seorang turis perempuan dari Shandong berusia 30'an, tertawa berseri-seri menggenggam kertas ramalan.

Industri pariwisata kini menghidupkan kembali tradisi dan kepercayaan kuno di pulau-pulau tak berpenghuni di tengah danau.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040