Saya pun diajak berkeliling Dong Hua, melihat perumahaan subsidi yang dibangun pemerintah RRC khusus untuk para perantau yang kembali ke Tiongkok. Rumah susun yg berjumlah 234 unit ini bagi saya hampir menyerupai perumahaan cluster mewah di Jakarta. Tidak seperti rumah susun di ibukota Jakarta, perumahaan ini tertata apik dan berdiri di lingkungan yang asri. Tak hanya itu, pemerintah pun juga membantu usaha mereka, dengan menyediakan lahan toko untuk berjualan dengan harga sewa 20 RMB per bulan atau sekitar Rp 30.000.
Pengaruh warga keturunan Tionghoa akan perekonomian Indonesia memang tidak bisa dipungkiri lagi. Mereka mengadu nasib dengan merantau ke negeri orang, dan kini mereka sukses setelah berhasil melewati berbagai tantangan isu SARA. Namun, banyak pula yang tidak seberuntung itu, mereka yang memutuskan untuk beranak cucu di Indonesia kini hidup serba pas-pasan. Uluran tangan siapakah yang kini bisa mereka harapakan? Memang hidup ini penuh dengan ketidakpastian...
Oleh: Beverly Gunawan (News Reporter Liputan 6 SCTV)
--
Beverly Gunawan