Dong Huan, daerah bahagia perantau Tionghoa
  2012-09-16 12:37:43  CRI
Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 1 jam dari kota Xiamen, tibalah saya di daerah Dong Hua, Xiamen. Setibanya di daerah yang mayoritas warganya adalah perantau yang kembali ke Tiongkok ini, saya langsung disambut dengan kue jajanan Indonesia seperti kue lapis dan pastel yang tentunya rasanya sudah sedikit berubah akibat akulturasi budaya. Saya pun langsung dikejutkan oleh salah satu warganya, Hu Guo Jie yang menyapa saya dengan bahasa Indonesia. Kakek berusia 61 tahun ini kembali hijrah ke Tiongkok dari Cimahi, Bandung pada tahun 1961. Setelah meninggalkan Indonesia setelah lebih dari 50 tahun, Hu Guo Jie pun berencana untuk berkunjung ke Indonesia tahun depan untuk bertemu dengan sanak saudara dan melihat kenangan masa kecilnya. Keputusan kembali ke tanah nenek moyangnya pun tidak disesali, kini kakek 2 cucu yang sudah pensiun menikmati masa tuanya dengan tenang di Dong Hua, Xiamen.

Saya pun diajak berkeliling Dong Hua, melihat perumahaan subsidi yang dibangun pemerintah RRC khusus untuk para perantau yang kembali ke Tiongkok. Rumah susun yg berjumlah 234 unit ini bagi saya hampir menyerupai perumahaan cluster mewah di Jakarta. Tidak seperti rumah susun di ibukota Jakarta, perumahaan ini tertata apik dan berdiri di lingkungan yang asri. Tak hanya itu, pemerintah pun juga membantu usaha mereka, dengan menyediakan lahan toko untuk berjualan dengan harga sewa 20 RMB per bulan atau sekitar Rp 30.000.

Pengaruh warga keturunan Tionghoa akan perekonomian Indonesia memang tidak bisa dipungkiri lagi. Mereka mengadu nasib dengan merantau ke negeri orang, dan kini mereka sukses setelah berhasil melewati berbagai tantangan isu SARA. Namun, banyak pula yang tidak seberuntung itu, mereka yang memutuskan untuk beranak cucu di Indonesia kini hidup serba pas-pasan. Uluran tangan siapakah yang kini bisa mereka harapakan? Memang hidup ini penuh dengan ketidakpastian...

Oleh: Beverly Gunawan (News Reporter Liputan 6 SCTV)

--

Beverly Gunawan

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040