Pada 13 Juli, Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN ke-55 berakhir. Karena adanya perbedaan pendapat pada masalah Laut Tiongkok Selatan, pertemuan itu gagal menyepakati pernyataan bersama. Ini adalah pertama kalinya dalam 45 tahun sejarah pembentukan ASEAN. Atas intruksi Presiden SBY, Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa SBY merancang enam prinsip masalah Laut Tiongkok Selatan dan berkonsultasi dengan negara-negara ASEAN terkait. Pada 20 Juli, Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Luar Negeri Kamboja selaku Ketua Bergilir ASEAN Hor Namhong di Phnom Penh mengumumkan enam prinsip mengenai masalah Laut Tiongkok Selatan.