Saat masih menempuh bangku sekolah SMP mendengarkan radio gelombang pendek dari daratan Tiongkok punya perasaan tersendiri waktu itu namanya masih Radio Beijing, hal ini karena situasi negara dibawah pemerintahan orde baru tidak menjalin hubungan diplomatik dengan negara Tiongkok sehingga perasaan was-was dan gembira bercampur aduk saat mendengarkan siaran radio kala itu, dan surat yang saya kirim langsung ke Tiongkok pun tidak ada satupun yang mendapat jawaban tetapi tidak membuat patah semangat saya coba menulis lagi dengan menujukan ke alamat perwakilan di Hongkong ternyata dua bulan kemudian dapat balasan kiriman kalender yang sangat indah dengan gambar kerajinan khas daratan Tiongkok, beserta stiker, pedoman acara dan kartu verifikasi.
Dunia makin berubah dengan cepat apalagi saat ini sudah menjelma menjadi CRI yang sangat mudah dijangkau dengan memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi. CRI makin ditunggu oleh pendengar di nusantara karena jasanya menyatukan kedua negara, seperti ungkapan " Tak Kenal Maka Tak Sayang" semakin menyatu dengan CRI semakin menyayangi hubungan silaturahmi kedua negara tersebut.
CRI KU dulu kini dan selamanya kiprah maupun jasanya tidak pernah kulupakan.
Salam hangat dari pecinta CRI Dwi Budhi Rahardjo