KERETA WISATA MINI NAGA--EKO ENDRI WIYONO
  2013-09-05 11:03:51  CRI

Masih ingatkah peribahasa yang sering kita dengar di tengah-tengah perbincangan masyarakat, tidak ada rotan, akar pun jadi itulah sebuah pola hidup yang selayaknya di budayakan. Memang Pasar Malam tidaksemewah berbagaiwahana hiburan di kota-kota besar semacam Wisata Bahari Lamongan maupun Jatim Park misalnya. Ya itulah pasar malam, yang masih eksis dan menjadi bagian kehidupan masyarakat pedesaan, dan tentunya selalu mengundang untuk mengunjunginya. Memang hiburan tak cuma milik orang kota saja, warga di pelosok desa pun bisa mencari hiburan untuk melepas penat dan bercengkrama besama keluarga maupun teman-teman. Tak terkecuali warga masyarakat desa di Kecamatan Bagor Nganjuk Jawa Timur.

Dapat di katakan dengan adanya pasar malam seakan menjadi pestanya wong cilik dalam artian masyarakat kelas bawah. Seperti kita ketahui pasar malam sebagai tempat keramaian yang sangat meriah, sesak dengan beraneka ragam pedagang. Berbagai ragam wahana di pasar malam, keberadaan mendapat simpatik pengunjungnya diantaranya kicir-kicir, keranjang cinta, ombak banyu dan kereta-keretaan, membuat pasar malam ibarat orkestra yang penuh kemeriahan. Suasananya mampu menjadi daya tarik buat masyarakat yang haus hiburan, apalagi bertepatan masa panen, liburan, dan tentunya tidak turun hujan.

Salah satu wahana yang menarik pengunjung adalah Kereta Mainan Wisata Model Naga. Kereta Mini Rel Wisata ini memiliki model naga yang terbuat dari bahan fiber maupun dari plat. Kereta mainan Wisata Model Naga ini biasanya memiliki 4 rangkaian gerbong kereta dengan kapasitas 16 anak anak yang memilikilintasan oval 6x12 meter. Kereta mainan mini yang bisa dinaiki oleh orang dewasa dan anak-anak. Sistem yang digunakan untuk menggerakkan kereta adalah dengan menggunakan mesin diesel hingga kereta model naga bergerak menyusuri rel. Semakin tambah asyik tatkala kereta mulai bergerak dengan diiringi alunan musik nan merdu. Untuk lebih memikat pengunjung untuk menaiki kereta wisata model naga maka dibuatlah model naga dengan mengiasinya aneka warna yang mencolok, tidak hanya sekadar menarik minat anak-anak untuk melihatnya tetapi menarik pula untuk menaikinya. Nah untuk itulah kereta di buat senyaman dan seaman mungkin bagi kenyamanan anak-anak. Sebagai pengelola perlu secara periodik memantau secara berkala untuk meminimalkan segala resiko hingga keamanan dan kenyamanan tetap terjaga.

Kereta Wisata rel bermodel naga, akan mengingatkan kita akan Liong dalam setiap perayaan Tahun Baru Imlek juga Cap Go Meh, ataupun perayaan lain semisal pawai pembangunan dalam rangka tujuhbelasan atau peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia pada bulan Agustus. Seperti yang sering kita lihat di massmedia maupun kita lihat langsung pada waktu perayaan, salah satu kesenian khas China yang sering dipertunjukkan, yakni tarian Naga atau Liong dan tentu saja tentu saja Barongsai,biasanya menjadi puncak dari suatu perayaan. Naga menjadi simbol kehormatan dan kebajikan dan dipercaya membawa peruntungan.

Nah dari kereta mainan model naga tersebut menandakan bahwa suatu budaya tidak akan lekang oleh waktu, walau jaman sudah sedemikian pesat tetapi budaya nenek moyang masih bisa bersanding dengan masyarakat modern. Anak-anak akan semakin memahami manakala kita sebagai orang tua yang peduli akan warisan budaya memberikan pemahanan-pemahaman dan nilai-nilai budaya. Semoga warisan budaya semakin di hati dan semakin berkembang untuk mengimbangi budaya kekinian.

.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040