''Cap Go Meh''--Eddy Setiawan
  2013-09-05 17:11:24  CRI

Salah satu budaya Tionghoa yang dikenal luas di Indonesia adalah Festival Cap Go Meh yang diadakan pada Hari Ke-15 setelah Tahun Baru Imlek.

Tahun ini saya sempat menyaksikannya di daerah Jakarta Timur pada tanggal 24 Pebruari 2013. Beberapa jam sebelum acara berlangsung, saya sudah berada di lokasi, tidak jauh dari Kelenteng, dimana pagelaran Cap Go Meh itu dimulai.

Waktu itu terlihat awan mendung di atas lokasi yang diperkirakan tidak lama lagi akan turun hujan lebat. Betul saja, beberapa menit sebelum pagelaran mulai, hujan turun, tetapi anehnya, begitu rombongan mulai bergerak meningggalkan kelenteng yang diawali oleh Barongsai, hujan reda, dan awan mendung seakan ditiup menjauhi lokasi, sehingga cuaca kembali cerah. Pagelaran Cap Go Meh dimeriahkan juga oleh budaya atau kesenian setempat, diantaranya budaya khas dari Jakarta (Betawi) berupa boneka Ondel Ondel (foto 5).

Bagi para pedagang, peristiwa ini tidak di-sia2kan dengan cara membuat mainan berupa Naga2an (foto 6) yang menarik perhatian, baik anak2, maupun para orang tua, apalagi mainan ini hanya bisa dibeli saat perayaan Cap Go Meh, dan hanya dijual di lokasi berlangsungnya pagelaran Cap Go Meh.

 


1 2 3 4 5 6
Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040