Mendaki Tembok Besar
  2013-10-18 09:48:36  CRI
suhu utara hari ini naik, sangat hangat, langit yang cerah, tetapi anginnya tetap hebat. kami berangkat perjalanan ke tembok besar. Perjalanan yang bis berlayar, pegunungan tinggi berliku-liku lalu jauh dengan pelan-pelan, akhirnya hilang di cakrawala yang biru. Sudah masuk musim gugur, di gunung yang jauh, pohon pinus yang tegak tetap dapat lihat daunnya layu menguning. Setelah lewat JUYONGGUAN, kami tiba di tembok besar.

Tembok besar adalah lambang bangsa tionghoa, ukuran panjangnya 1juta2ribu. Ia adalah salah satu membangun yang paling agung. tembok besar dibangun pada masa QIN. Ia mengalami dilengkapi dan diperbaiki oleh berbagai dinasti, hingga dinasti MING, pada pokoknya merupakan bentuk yang agung seperti bentuknya seperti hari ini dapat lihat. Tembok besar BADA adalah bagian yang dijaga paling bagus, ia juga adalah bagian yang punya sifat representatif. Tingginya 1015meter, keadaan medan di sekitar sangat strategis, lingkungan yang tetap, adalah tempat yang direbutkan oleh berbagai pihak. Setelah masuk ke terbang tembok besar, dapat lihat tukang cakap bersar yang kuat di pinggir jalan, mereka mengalami hujan dan angin, muncul romannya tua dan tegak lurus. Seiring dengan berlalunya waktu terkulai lunglai, tak tahu ia harus menyambut beberapa usia yang serangan angin dan hujan.Tanpa awan dalam langit, cuacanya sangat cerah. Berdiri di atas pentas tembok, memandang ke arah utara, Tembok Besar separti satu naga geliang-geliut mengikat beberapa gunung yang sombong dan suka mengasingkan diri dan eksentrik dalam satu tali yang mungil dan panjang. di cakrawala jauh, ada awannya yang putih dan pegunungan tinggi. Perasaan dan aspirasi yang agung timbul di dalam hatiku.

Kami memanjat ke atas, tingkat dasar tembok kota dan tembok kota dua belah semua dibangunkan oleh bata hijau, bata hijau sudah luntur dalam menyerang hujan, angin, salju dan embun beku, menjadi warna abu-abu. Di atas dua belah tembok kota dilukis nama datang dari segala penjuru tanah air. Dalam jalan memanjat tim bahasa Indonesia kami bertemu bagian besar adalah orang asing, bisa menarik begitu banyak orang asing bertamasya ke Tembok Besar itu memang salah satu kejadian ajaib dalam tujuh kejadian ajaib di dunia. Bapak Buhdi adalah seorang yang sangat sehat dan suka berolahraga, dia meminping tim kami maju, lihat dia penuh semangat, saya malu sebagai kaum remaja.

Kakak yuemei mendaki gunung dengan cepat, cuma tinggal saya kalah di depan tembok besar karena kurang berolahraga pada hari-hari biasa. Akan tetapi pada akhirnya, kelompok bahasa indonesia menjadi juara yang medaki gunung paling tinggi dan terjauh daripada semua pendengar. Setelah selesai bertamasya di tembok besar, banyak perasaan di dalam hati. Di satu pihak, saya merasa sangat bangga bagi nenek moyang, satu lain pihak, orang-orang kami hari ini di grafiti pada kinerja bersejarah merasa tak berdaya! Jadi perasaan hatiku yang kusut. Tapi kunjungan closionne produksi kerajinan tangan berikutnya, biarkan saya banyak pujian untuk kebijaksanaan orang saat ini, berbagai barang dagangan, warnanya pemukulan, kerajinan indah. memicu keinginan untuk membeli pikiran orang, meskipun harganya mahal. Pada sore itu, kami mengunjungi sarang burung dan Air CUBE, di perjalanan, kami menonton balap sepeda kompetisi menarik profesional. Sarang Burung merupakan kreativitas modern dan struktur baja dari perpaduan, ia sempurna dalam bersinar matahari. Suasana itu memberikan perasaan paling intuitif. Air Cube seperti perepuan kecantikan, di dalam sinar matahari menjadi transparan, seperti wanita pemalu.

Setelah makan malam. Bapak budhi mengajak saya ke MOL. lelaki Polandia dan perempuan Prancis bergabung dengan barisan kami. Orang asing benar-benar rasa tertarik tentang budaya teh dan tari labangan. Teh sudah menjadi kata ganti tionghoa.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040