Suku-suku di Xinjiang sangat terkenal dengan peralatan musik dan tarian, diantara suku-suku yang ada di Tiongkok, begitu juga dengan pakaian mereka yang unik dengan corak dan warna yang khas.
Saya sangat menyimak penjelasan Bapak Heru dari China Radio Internasional yang menerjemahkan dari apa yang disampaikan oleh pemandu di Meseum Xinjiang siang itu, dimana banyaknya bangunan mesjid di daerah Xinjiang yang sudah sejak dahulu sebagai peninggalan sejarah yang seharusnya dijaga keberadaannya.
Lalu lintas di Xinjiang pun siang itu sangat lancar saat kami bersama rombongan bus menuju ke tempat pariwisata Hongguang Park, disana terdapat patung Budha dan patung lainnya yang cukup besar berdiri disana dan juga terdapatnya tempat beribadat umat Budha yang berlokasi kurang lebih 10 Km dari kota Urumqi.
Namun siang itu kami bersama rekan asal Negara Malaysia dan 3 orang dari China Radio Internasional sempat tertinggal rombongan karena saat kami menunggu di pintu masuk di area pariwisata Hongguang Park dan akhirnya kami pun kembali ke hotel dimana kami menginap untuk makan siang dan istirahat sejenak.
Di sore harinya kami pun melanjutkan perjalanan ke biro Radio dan Televisi Xinjiang, disana adanya studio sulih suara untuk sinetron yang menerjemahkan bahasa Mandarin ke bahasa Uygur, Kazakstan, Kerkez dan Mongolia, di Studio ini pun memproduksi ribuan episode setiap tahunnya.
Akhirnya kami pun tiba di Hotel Haide Xinjiang Tiongkok untuk dilakukannya acara penyerahan penghargaan sebagai pemenang utama yang diberikan langsung oleh kepala kantor penerangan daerah Xinjiang Hu Wei dan wakil kepala China Radio International Xia Jixuan.
Acara selanjutnya kami mendapat kehormatan untuk santap malam bersama untuk undangan yang hadir sebagai pemenang dari berbagai Negara yang juga di temani oleh kawan-kawan dari China Radio International.