Kejala menurunnya tingkat membaca di kalangan rakyat Tiongkok mencemaskan sebagian orang, termasuk sejumlah departemen pemerintah serta pakar dan sarjana . Mereka berharap untuk membangkitkan kegairahan massa membaca buku melalui sejumlah langkah.
Dalam pandangan tradisional orang Tiongkok, bersekolah merupakan suatu hal yang seolah-olah sangat suci, sehingga orang yang bersekolah dihormati oleh masyarakat maupun orang lain. Tetapi sekarang lain dengan dulu, membaca di Tiongkok sedang menghadapi suatu krisis yang tidak terlampau besar atau terlampau kecil .
Serangkaian data dari survei berwenang menunjukkan , tingkat membaca buku di kalangan rakyat Tiongkok sudah menurun selama beberapa tahun berturut-turut mulai tahun 1999. Tingkat tersebut di tahun 1999 sebagai 60,4 % , dan angka itu menurun menjadi 48,7% sampai tahun 2005.
Hanya separo dari jumlah orang yang melek huruf di Tiongkok membaca buku, dan menurunnya tingkat membaca di kalangan rakyat menimbulkan kecemasan. Kecemasan seperti itu telah diungkapkan sejumlah anggota KRN dan MPPR Tiongkok di depan sidang tahunan kedua lembaga tersebut awal tahun ini.
1 2 3
|