Tiongkok Akan Berupaya Sedapatnya Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca
  2009-12-04 16:11:14  CRI

Menjelang pembukaan Konferensi Perubahan Iklim Copenhagen pekan depan, masalah perubahan iklim kembali menjadi fokus perhatian dunia. Pemerintah Tiongkok dalan tahun-tahun belakangan ini menaruh perhatian sangat besar pada masalah perubahan iklim dan pembangunan yang berkelanjutan, dan pada berbagai tahap perkembangannya, mengajukan target pengurangan emisi yang positif dan dapat dilaksanakan serta kebijakan dan langkah yang efektif bertolak dari kondisi dan keadaan nyata di Tiongkok.

Unit generator PT Industri Kimia Shuangshi, Kota Zhangjiagang,Provinsi Jiangsu, Tiongkok timur sudah diresmikan dan dioperasikan belum lama Berselang. Wakil Direktur Utama perusahaan itu, Yuan Yafei menyatakan, perusahaannya telah menanamkan modal 600 juta yuan dalam dua tahun ini untuk membangun sistem daur ulang sampah dan sirkulasi bagi seluruh sistem produksi. Unit generator tersebut beroperasi dengan mengandalkan sepenuhnya pendaurulangan gas buangan produksi perusahaan tanpa mengkonsumsi energi dari luar.

Dikatakan oleh Yuan Yafei:"Kami memanfaatkan kalori gas buangan dalam asam belerang untuk membangkitkan 50 mega watt listrik per jam. Hanya dari itu saja, setiap tahun bisa memberikan penghasilan 250 juta yuan atau sekitar 3,7 juta dolar Amerika."

Di Tiongkok masih terdapat banyak sekali perusahaan seperti PT Shuangshi itu yang merealisasi penghematan energi dan pengurangan emisi melalui perombakan teknologi. Dalam waktu panjang selama ini, Tiongkok telah melakukan upaya gigih untuk menghadapi perubahan iklim dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Sebagai hasil upaya selama beberapa tahun ini, konsumsi energi perunit produk domestik bruto (PDB) Tiongkok terhitung sampai semester pertama tahun ini telah menurun 13 persen dibanding tahun 2005, dan diharapkan dapat mencapai target penurunan 20 persen pada tahun 2010. Ini berarti, emisi total karbon dioksida Tiongkok dalam waktu lima tahun akan berkurang 1,5 miliar ton lebih.

Sementara mengurangi konsumsi energi, Tiongkok aktif pula mengembangkan energi terbarukan seperti energi angin, energi solar dan pembangkitan listrik tenaga air. Kini porsi energi terbarukan dalam energi satu kali Tiongkok sudah meningkat dari 7,5 persen 4 tahun lalu menjadi hampir 9 persen sekarang ini.

Upaya yang dilakukan Tiongkok dan hasil yang dicapai dalam menghadapi perubahan iklim mendapat pengakuan masyarakat internasional. Direktur Program Pembangunan PBB Hellen Clark yang pernah berkunjung ke Tiongkok baru-baru ini menyatakan, pengalaman Tiongkok adalah milik yang berharga dan patut dipelajari negara-negara lain. Dikatakannya:"Pertama, Tiongkok berpegang pada kebijakan yang meletakkan pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan pada posisi sama pentingnya. Ini patut dipelajari negara-negara lain. Selain itu, Tiongkok dulu dan ke depan juga akan menyediakan teknologi yang dibutuhkan ekonomi karbon rendah kepada negara-negara lain, misalnya pembangkit listrik tenaga angin Tiongkok kini mempunyai prospek perkembangan yang baik di dunia; begitu pula teknologi kereta api berkecepatan tinggi Tiongkok."

Menjelang pembukaan Konferensi Perubahan Iklim PBB di Copenhagen, Tiongkok mengajukan pula target baru pengurangan emisi yakni sampai tahun 2020 mengurangi 40 sampai 45 persen emisi karbon dioksida per unit PDB dibanding tahun 2005. Target pengurangan emisi Tiongkok itu mendapat sambutan baik masyarakat internasional. Mereka menyebut target itu suatu sinyal positif Tiongkok kepada negara-negara lain yang akan mendorong dicapainya kesepahaman baru tentang iklim dalam pertemuan Copenhagen."

Namun, sebagai negara berkembang, Tiongkok menghadapi banyak kesulitan antara lain jumlah penduduk yang padat dan taraf perkembangan ekonomi yang relatif rendah. Sementara itu, Tiongkok sedang berada pada tahap penting percepatan industrialisasi dan urbanisasi. Maka adalah sangat berat bagi Tiongkok untuk merealisasi target pengurangan emisi tersebut. Namun pemerintah Tiongkok menyatakan akan berupaya sedapatnya utuk memenuhi target itu dengan bertolak dari sikap bertanggung jawab terhadap rakyat Tiongkok dan dunia. Wakil Menteri Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok Xie Zhenhua mengatakan:"Ini adalah inisiatif yang diambil Tiongkok berdasarkan kondisi negaranya. Meski dibutuhkan upaya ekstra berat untuk memenuhi target tersebut, namun tekad Tiongkok adalah teguh tak tergoyahkan. Pemerintah Tiongkok akan berupaya sedapatnya mengambil kebijakan dan tindakan efektif, terus menerus mencurahkan tenaga untuk merealisasi pembangunan yang berkelanjutan dan melindungi iklim global." Demikian kata Xie Zhenhua.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040