Kebijakan Ekonomi Makro Tiongkok yang Pelik
  2009-12-17 15:30:05  CRI

Rapat Kerja Ekonomi Pusat Tiongkok yang berakhir baru-baru ini dalam komunikenya mengatakan, Tiongkok tahun depan bersamaan terus dengan aktif menerapkan kebijakan keuangan yang proaktif dan kebijakan mata uang yang relatif longgar, juga akan menguasai dengan baik intensitas, irama dan titik berat penerapan kebijakan. Pakar terkait menganalisa, ini berarti bahwa Tiongkok bersamaan memelihara kesinambungan dan kestabilan kebijakan ekonomi makro, juga akan dengan tepat waktu mendorong restrukturisasi ekonomi. Berikut ini laporan wartawan kami.

Untuk mengatasi dampak negatif krisis moneter internasional terhadap Tiongkok, pemerintah Tiongkok pada akhir tahun lalu mengambil keputusan untuk menerapkan kebijakan keuangan yang proaktif dan kebijakan mata uang yang relatif longgar. Penerapan kebijakan terkait dengan kuat mendorong direalisasinya pertumbuhan kembali secara menyeluruh ekonomi Tiongkok terlebih dahulu. Doktor Zhang Tao dari Akademi Ilmu Pengetahuan Sosial Tiongkok berpendapat, di bawah prasyarat prospek ekonomi global tetap suram, Tiongkok sangat perlu memelihara stabilitas kebijakan ekonomi makro. Ia mengatakan,"Ekonomi Tiongkok tahun 2009 dapat mencapai pertumbuhan 8% terutama dikarenakan investasi atau investasi yang didominasi pemerintah. Walaupun situasi pemulihan ekonomi global relatif optimistis, tapi kini masih terdapat ketidak-pastian yang besar. Karena pada periode kunci pertumbuhan kembali ekonomi Tiongkok, harus dipertahankan kebijakan keuangan yang proaktif dan kebijakan mata uang yang relatif longgar, dan dipeliharanya kelanjutan dan stabilitas kebijakan."

Meskipun nada pokok kebijakan tidak berubah, tapi titik berat kebijakan akan mengalami perubahan. Penanggung-jawab terkait Kementerian Keuangan Tiongkok mengatakan, tahun depan lebih banyak sumber daya keuangan akan digunakan untuk memperbaiki kehidupan rakyat dan mengembangkan usaha sosial di daerah pedesaan, daerah yang terbelakang ekonominya dan daerah etnis minoritas, sementara akan aktif menggunakan cara pemungutan pajak menyesuaikan kembali distribusi pendapatan, menyempurnakan dan mendorong kebijakan pemungutan pajak konsumsi dan berupaya meningkatkan kesimbangan perkembangan ekonomi.

Pejabat Kementerian Keuangan Tiongkok Jia Kang berpendapat, kebijakan keuangan proaktif selain berpijak pada pendongkrakan permintaan domestik dan peningkatan pendapatan penduduk yang dapat digunakan, pemerintah harus mengambil lebih banyak langkah untuk memperbesar investasi sosial dan menggairahkan investasi modal kalangan rakyat, sementara melalui pemungutan pajak, subsidi keuangan, pembelanjaan pemerintah dan jaminan kredibilitas untuk dengan lebih banyak menopang UKM. Ia menunjukkan, Tiongkok ke depan selain akan terus merampungkan pembangunan proyek-proyek sebelumnya dan harus menseleksi dengan ketat proyek investasi yang baru dengan berkisar pada perbaikan kehidupan rakyat. Dikatakannya, "Proyek-proyek jalan kereta api, jalan raya dan bandar udara relatif panjang periode pembangunannya dan karena pada tahun 2009 telah dimulai sejumlah besar proyek baru, proyek-proyek itu harus terus dibangun pada tahun depan. Proyek-proyek baru jangan dilakukan dengan terburu-buru. Proyek baru bukan tidak dilakukan, melainkan harus diseleksi dengan ketat. Proyek piranti keras seperti pembangunan kembali pasca bencana, pembangunan desa baru, pelestarian lingkungan hidup, pembangunan perumahan untuk warga yang sulit ekonominya, inovasi mandiri, ilmu pengetahuan, pendidikan, kebudayaan dan kesehatan harus digolongkan dalam lingkup pembesaran investasi. "

Kebijakan mata uang Tiongkok tahun lalu pada pokoknya longgar dan memainkan peran penopangan yang penting bagi pemulihan ekonomi. Dalam 11 bulan pertama tahun ini, Tiongkok menambah kredit Renminbi 9,21 triliun yuan atau lebih 5,06 triliun yuan RMB dibandingkan masa sama tahun lalu. Rapat Kerja Ekonomi Pusat menekankan, tahun depan harus mengikuti dengan erat perubahan situasi ekonomi di dalam dan luar negeri, menguasai dengan baik laju pertumbuhan kredit mata uang. Pakar terkait berpendapat, ini menunjukkan bahwa kebijakan mata uang tahun depan sementara memelihara kelanjutan dan kestabilan, juga ditekankan sasaran dan keluwesan, laju dan keseimbangan kredit akan memperoleh perhatian lebih besar. Selain itu, struktur kredit juga akan dioptimalkan dengan diperbesarnya penopangan moneter terhadap industri tipe baru dan mengontrol kredit terhadap sektor usaha yang berlebihan kapasitas produksinya.

Ekonom Pertama Bank Industri Lu Zhengwei berpendapat, optimalisasi struktur kredit akan menguntungkan pendongkrakan konsumsi dan pencegahan resiko moneter dalam sistem perbankan. Dikatakannya,"Rapat Kerja Ekonomi Pusat menerangkan dengan jelas, tahun depan akan lebih banyak berorientasi pada permintaan domestik, lebih-lebih kebutuhan konsumsi warga, kredit di bidang tersebut akan bertambah. Dalam pemberian kredit besar-besaran tahun ini, belum dipertimbangkan lebih banyak dampak struktur kredit terhadap modal bank sendiri. Badan pengawasan pada paro kedua tahun ini meningkatkan pengawasannya dan bank secara merata memandang optimalisasi struktur kredit sebagai kunci perkembangan stabil bank dalam jangka panjang dan masalah ini akan dipertimbangkan."

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040