Pejabat Tiongkok kemarin (12/11) menjawab pertanyaan media dalam dan luar negeri mengenai topic kesejahteraan rakyat di Press Center Kongres Nasional PKT ke-18. Dalam tanya jawab ini, perhatian media adalah kemajuan di bidang kesejahteraan Tiongkok selama sepuluh tahun terakhir. Pejabat dari berbagai kementerian juga menjawab masalah yang dihadapi dewasa ini.
Wakil Direktur Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok Zhu Zhixin mengatakan, reformasi sistem kesehatan berhubungan erat dengan kepentingan setiap warga Tiongkok, juga merupakan permasalahan yang dihadapi seluruh dunia. Sepuluh tahun terakhir, jumlah orang yang menikmati jaminan kesehatan di Tiongkok tidak mencapai 100 juta orang. Tetapi jumlah ini sekarang bertambah nyata mencapai 1,3 miliar orang, berarti 95 persen jumlah penduduk Tiongkok menikmati jaminan kesehatan ini. Akan tetapi, sejumlah masyarakat tetap berpendapat bahwa hasil reformasi sistem kesehatan belum nyata. Menanggapi pandangan ini, Zhu Zhixin mengatakan:
"Sebabnya ada dua. Yang pertama, di kota, khususnya di rumah sakit besar masih sulit untuk diperiksa dan diobati dokter. Biaya pengobatan juga mahal. Yang kedua, level jaminan kesehatan masih relatif rendah, masih terdapat kesenjangan dengan kebtuhan kesehatan masyarakat. Tiongkok akan berusaha menyelesaikan masalah ini, memfokuskan reformasi penyempurnaan sistem jaminan kesehatan, perbaikan sistem obat-obatan pokok, serta reformasi terhadap rumah sakit milik negara."
Di bidang kesejahteraan, kesempatan kerja menjadi perhatian publik. Wakil Menteri Tenaga Kerja dan Jaminan Sosial Yang Zhiming mengatakan bahwa situasi penempatan kerja di Tiongkok secara umum stabil dengan melaksanakan kebijakan prioritas penempatan kerja. Sekarang di Tiongkok skala lapangan kerja diperluas, struktur penempatan kerja juga dioptimalkan. Unsur terpenting adalah kesempatan kerja dalam jumlah besar yang didatangkan oleh pertumbuhan ekonomi secara pesat. Tentu saja, kini mulai terasa dampak negatif karena melambannya pertumbuhan ekonomi terhadap lapangan kerja. Akan terus ada kontradiksi antara ketersediaan tenaga kerja yang lebih banyak daripada kebutuhan di Tiongkok.
Di Tiongkok terdapat peribahasa, bahwa hal terperting bagi rakyat adalah mempunyai pekerjaan dan tempat tinggal. Menteri Perumahan dan Pembangunan Kota dan Desa Tiongkok Jiang Weixin mengatakan:
"Pembangunan rumah murah di kota dan desa Tiongkok berlangsung lancer. Pemerintah pusat Tiongkok berencana membangun 36 juta rumah murah bagi rakyat selama Repelita ke-12, 10 juta unit telah dibangun pada tahun 2011, sedangkan 7 juta unit rumah dibangun tahun ini dan pembangunan jumlah rumah tahun depan sedang didalami, tapi tidak kurang dari 5 juta unit."
Sementara itu Jiang Weixin menekankan bahwa kebijakan kontrol pasar properti akan dilanjutkan, dan belum ada rencana untuk dilonggarkan.
Masalah lingkungan adalah topik yang berhubungan erat dengan kehidupan rakyat. Menteri Perlindungan Lingkungan Tiongkok Zhou Shengxian mengurai keadaan perlindungan lingkungan di Tiongkok. Dia mengatakan, situasi perlindungan lingkungan tetap serius, tekanan terus bertambah. Untuk menyelesaikan masalah lingkungan Tiongkok dewasa ini, tidak bisa hanya mencontoh pengalaman negara maju, tetapi hendaknya menempuh jalan baru. Pertama, kontrol pada akar masalah. Kedua, menangani masalah perlindungan lingkungan secara terpadu. Ketiga, mengutamakan pencegahan.
Menanggapi terjadinya peristiwa unjuk rasa warga mengenai pabrik kimia, Zhou Shengxian mengatakan bahwa sejumlah masalah lingkungan pasti akan timbul pada tahap pembangunan sosial tertentu. Untuk mengurangi, Tiongkok akan meningkatkan evaluasi, dan mendorong terbukanya informasi untuk pengawasan masyarakat.