Walau Tiongkok adalah negara pengekspor terbesar dan negara ekonomi terbesar kedua di dunia, tetapi sektor usaha perdagangan luar negeri tradisional tetap menghadapi tantangan yang serius antara lain lambannya pertumbuhan ekonomi global, bertambahnya biaya tenaga kerja dan kenaikan nilai mata uang RMB.
Dilihat dari rantai distribusi, Tiongkok masih berada di bawah garis nilai tambahan internasional. Tiongkok masih bergantung pada keunggulan pasokan tenaga kerja yang murah. Dalam beberapa tahun ini, seiring dengan naiknya biaya tenaga kerja di Tiongkok, permintaan dari luar negeri berpindah ke Asia Tenggara seperti Vietnam dan Kamboja. Ketua Bagian Perdagangan Luar Negeri Kamar Dagang Busana Wenzhou Cai Huantian mengeluh bahwa sektor usaha perdagangan pakaian kurang baik.
Di Santou, Provinsi Guangdong, di mana terdapat pabrik pakaian dalam, meski para produsen memiliki teknologi modern terbaik di dunia, tetapi mereka tidak memiliki saluran pemasaran yang modern dan merek independen. Mereka hanya memproduksi produk merek perusahaan lain dan memperoleh laba yang tipis. Mengingat keadaan tersebut, sebuah kota yang dinamakan Meilaishun telah dibangun dan sekitar 200 produsen bersatu untuk membangun merek yang lebih efektif. Mereka menyadari bahwa wadah itu memungkinkan mereka untuk mengubah pola pengelolaan tradisional.
Perdagangan luar negeri Tiongkok harus dapat memiliki keunggulan dalam bersaing. Analis menyadari perlunya berpartisipasi dalam distribusi rantai nilai internasional yang lebih tinggi jenjangnya. Sedangkan, Direktur Jenderal Perusahaan Ekspor-impor Zhongsi Tang Yazhong mengemukakan jalan pemikiran yang lain. Ia mengatakan,
"Mengenai komposisi pasar, strategi yang terlalu memusatkan pada pasar tujuan harus diubah menjadi strategi majemuk. Bersamaan dengan diperkokohnya pasar Eropa dan Amerika Serikat, kita harus aktif merintis pasar baru, khususnya pasar di Amerika Latin, Afrika dan Timur Tengah agar kita tidak terlalu bergantung pada satu pasar dan dengan efektif meniadakan tekanan anti-dumping."
Yang patut disyukurkan dalam beberapa tahun ini yaitu di Tiongkok telah muncul beberapa perusahaan yang berhasil merealisasi pertumbuhan ekspor dan hasil guna ekonomi dengan mengandalkan pertumbuhan dunia. Akan tetapi, selain itu, layanan pasca penjualan yang sempurna dan kegiatan promosi juga merupakan daya hidup yang mendorong perkembangan perusahaan.