Belakangan ini, Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang mengadakan kunjungan ke lima negara Asia Tenggara. Sedangkan pertemuan pekerjaan diplomatik sekeliling Tiongkok diadakan di Beijing, Pada hari yang sama, Perdana Menteri dari Rusia dan India serta Mongolia berkunjung ke Tiongkok. Pengamat berpendapat bahwa ini menandakan Tiongkok akan mendorong diplomatik sekeliling Tiongkok, hubungan antara Tiongkok dan negara-negara di sekitarnya akan memasuki era yang baru.
Tahun-tahun terakhir ini, seiring dengan pengaturan kembali struktur internasional, di Asia tertimbul faktor yang rumit, di sekitar Tiongkok terjadi perubahan yang baru, khususnya arti strategis diplomatik sekeliling Tiongkok lebih menonjol. Bagaimana meningkatkan diplomatik dengan negara-negara tetangga adalah tugas utama bagi pimpinan baru Tiongkok.
Kepala Kantor Riset Masalah Internasional Tiongkok Qu Xing berpendapat bahwa hidup berdampingan secara damai dengan negara-negara tetangga adalah prinsip yang dipegang teguh terus oleh Tiongkok. Presiden Tiongkok Xi Jinping baru-baru ini mengajukkan ide "akrab, tulus, untung dan toleransi" untuk membimbing pekerjaan diplomatik dengan negara-negara tetangga. Empat kata ini dapat dijelaskan sebagai hubungan akrab, memperlakukan dengan tulus hati, menguntungkan negara-negara tetangga dan toleransi keanekaragaman.
Pada hal, diplomatik Tiongkok dengan negara-negara tetangga telah menaruh perhatian dunia. Pada tahun 2013, pemimpin-pemimpin Tiongkok mengadakan serangkaian kegiatan diplomatik di sekeliling Tiongkok. Kunjungan pemimpin-pemimpin Tiongkok ini tentu saja memberi pengaruh positif bagi hubungan antara Tiongkok dan negara-negara tetangga.
Tahun ini juga adalah tahun yang Tiongkok menyambut pemimpin-pemipin dari luar negeri. Pemimpin-pemimpin yang menghadiri Forum Asia Bo'ao terdapat 7 pemimpin dari negara tetangga Tiongkok.
Selain kunjungan, pemimpin-pemimpin Tiongkok mengajukkan serangkaian gagasan demi kemakmuran dan perkembangan kawasan. Misalnya usulan mengenai pembangunan koridor jalan sutera dan jalan sutera laut abad ke-21.
Wakil Perdana Organisasi Dana Internasional (IMF) untuk Tiongkok mengatakan bahwa gagasan baru Tiongkok ini bermanfaat bagi berbagai negara di kawasan ini, akan mendorong pengintegrasian kawasan dan kemudahan investasi dan perdagangan.