XINHUA: Direktur Jenderal IMF Christine Lagarde mengunjungi Tiongkok dari tanggal 19 hingga 23 bulan ini. Ini merupakan kunjungnnya ke-6 kali di Tiongkok sejak ia memangku jabatan Direktur Jenderal IMF. Sebelum keberangkatanny, ia dalam wawancara wartawan menyatakan, meski pertumbuhan ekonomi Tiongkok tengah diperlamban, ekonomi Tiongkok tetap merupakan lokomotif penting ekonomi global, sementara Tiongkok perlu dengan tepat waktunya dan tegas melaksanakan reformasi untuk mencegah risoko yang lebih besar.
Lagarde menyatakan, IMF menyambut pemerintah Tiongkok menurunkan target pertumbuhan ekonomi tahun ini sampai sekitar 7 persen dan ini hampir sama dengan 6,5 hingga 7 persen yang dipperkirakan IMF.
Sejak tahun lalu, ekonomi yang baru bangkit termasuk Tiongkok memperlamban pertumbuhannya sedangkan pemulihan ekonomi AS menunjukkan momentum baik. Banyak orang berpendapat bahwa ekonomi dunia tengah didongkrak oleh lokomotif tunggal AS. Berkenaan itu, Lagarde menyatakan, dalam 7 tahun yang lalu, sumbangan Tiongkok terhadap pertumbuhan ekonomi dunia merupakan sepertiga dan Tiongkok akan terus menjadi lokomotif penting pertumbuhan ekonomi dunia. Ia mengatakan, IMF memperkirakan bahwa laju pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun ini dan tahun depan akan diperlamban sampai 6,8 persen dan 6,3 persen, tapi ini tetap dua kali lipat laju pertumbuhan ekonomi global.
Ia berpendapat, mengingat tingkat tabungan tinggi, jumlah aset ekstern yang besar dan hutang aset pemerintah yang sehat, risiko ekonomi Tiongkok dapat dikontrol dalam jangka pendek. Namun, ia menekankan pula, Tiongkok perlu dengan tepat waktunya dan teguh menerapkan reformasi demi menghindarkan risiko yang lebih besar dan menempuh jalan pembangunan yang kontinu.
Ia menyatakan, pemerintah Tiongkok berulang kali menekankan bahwa pola pertumbuhan sekarang tidak kintinu dan akan mempergawat rapuhnya bidang-bidang pemerintah daerah, properti dan keuangan. Pemerintah Tiongkok menyadari masalah-masalah itu dan menjadikan pola pertumbuhan yang aman sebagai tugas utama.
Ia mengatakan, pihaknya sangat berminat pada reformasi yang telah diadakan Tiongkok dan berharap dapat berpartisipasi. Rancangan reformasi menyeluruh yang diumumkan sidang pleno ke-3 Kongres ke-18 PKT telah membuka halaman baru pembangunan Tiongkok dan akan memperlamban pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek, tapi dalam jangka menengah dan panjang akan menambah pendapatan penduduk dan kebutuhan kuat Tiongkok juga akan menambah produksi global.
Lagarde mengatakan, IMF sangat berminat pada strategi "satu sabuk satu jalan" yang dikemukakan pemerintah Tiongkok. Menurut hasil penelitian IMF, menambah investasi dalam pembangunan infrastruktur akan menggalakkan kebutuhan dalam jangka pendek dan meningkatkan produktivitas ekonomi dalam jangka panjang. Dalam waktu 4 tahun ke depan, investasi pembangunan infrastruktur yang bermutu dan langkah-langkah pendorongan pertumbuhan lainnya akan bersama menambah produksi ekonomi global lebih dari 2 triliun dolar Amerika. Mekanisme kerja sama yang sudah ada dan mekanisme kerja sama yang baru akan mengisi kekurangan investasi pembangunan infrastruktur dan mengembangkan potensi ekonomi regional.