Pada triwulan pertama tahun 2015, ekonomi Tiongkok masih tetap menghadapi tekanan besar dengan tantangan yang serius. Sementara itu, muncul pula sejumlah titik pertumbuhan yang baru, sehingga mengimbangi tekanan yang ada.
Menurut data statistik terbaru, Harga Produsen Industri Nasional PPI bulan Maret lalu turun 0,1 persen dibandingkan masa yang sama sebelumnya dan merupakan pertumbuhan minus bulan ke-37 secara berturut-turut. Ini berarti bahwa harga produk industri terus menurun dan perusahaan gagal mencapai laba, sedangkan hasrat investasi melemah. Sementara itu, sejumlah tenaga pertumbuhan yang baru mulai muncul.
Konsumsi kini menjadi tenaga pendongkrak utama bagi pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Tingkat sumbangan konsumsi terhadap pertumbuhan GDP tahun lalu mencapai 51,2 persen,. Di atas dasar itu jumlah omzet barang konsumsi sosial pada dua bulan pertama tahun ini naik 11 persen dengan dikurangi faktor harga dan naik 0,1 poin dibandingkan sepanjang tahun lalu. Di antaranya, volume penjualan barang di internet naik 47,4 persen dibandingkan masa sama tahun lalu dan mendongkrak 3 poin pertumbuhan omzet barang konsumsi sosial.
Eskalasi industri tengah dipercepat. Menurut Biro Statistik Negara, indeks pertumbuhan industri jasa pada dua bulan pertama lebih cepat 0,6 poin daripada nilai tambah industri berskala. Sedangkan, laju pertumbuhan industri iptek tinggi dan industri manufaktur masing-masing lebih cepat 4,4 pesern dan 1,4 poin daripada industri berskala.
Di pihak lain, perkembangan ekonomi mengalami keterikatan sumber daya dan lingkungan, perkembangan ekonomi yang rendah karbon dan ramah lingkungan tengah menyongsong peluang historis dan menyediakan peluang investasi.