Media Barat baru-baru ini memberitakan bahwa kelebihan kapasitas produksi Tiongkok menambah tekanan stok berbagai sektor usaha di seluruh dunia, mempergawat deflasi dan mengganggu rehabilitasi ekonomi global. Opini ini ternyata tidak menyeluruh dan tidak menghiraukan kenyataan, maka opini ini hanyalah pseudo proposisi belaka.
Dikemukakannya argumentasi tentang ancaman kapasitas produksi Tiongkok kebetulan tak lama setelah Tiongkok mengemukakan kerja sama kapasitas produksi Tiongkok dan negeri asing dan perlengkapan Tiongkok menuju luar negeri. Ini ternyata mengabaikan kenyataan dan aspek saling menguntungkan.
Secara obyektif, kelebihan kemampuan produksi adalah fenomena ekonomi global dewasa ini dan bukan hanya ada di Tiongkok. Ahli ekonomi berpendapat, kelebihan kapasitas produksi global putaran kali ini berasal dari sistem distribusi internasional yang didominasi negara barat dalam puluhan tahun ini dan akhirnya mengakibatkan krisis moneter global. Dalam proses itu, pemanfaatan kebudayaan konsumsi Barat secara berlebihan, pola pengarahan ekspor ekonomi emerging market, re-industrialisasi Barat dalam beberapa tahun ini serta faktor-faktor lainnya memicu kelebihan kapasitas produksi.
Ini berarti, kelebihan kapasitas produksi bukan berasal dari kesengajaan negara tertentu melainkan hasil bekas sistem distribusi internasional, merupakan kenyataan obyektif kepincangan ekonomi global, dan maka dari itu perlu diatasi dengan upaya bersama masyarakat internasional.
Kini, Tiongkok tengah dengan sekuat tenaga menyisihkan kapasitas produksi yang terbelakang dan mengurangi kapasitas produksi yang berlebihan. Ini memanifestasikan upaya Tiongkok untuk mengadakan penyesuaian kembali, pengoptimalan serta eskalasi terhadap struktur ekonomi, dan juga merupakan sumbangan besar Tiongkok kepada penyeimbangan kembali ekonomi global.
Orang yang cerdas dapat melihat bahwa tidak ada kelebihan kapasitas produksi yang mutlak, hanya kelebihan yang relatif. Tiada sumber daya yang mutlak kaya, hanya relatif kaya. Padahal, kelebihan kapasitas produksi hanya merupakan dislokasi sumber daya. Pada zaman globalisasi, dengan meningkatkan kerja sama internasional dan mendorong distribusi bebas kapasitas produksi dan peredarannya dengan melintasi wilayah, banyak dapat mendorong pengoptimalan sumber daya dan meniadakan dengan layak kelebihan kapasitas produksi.
Di bidang tersebut, Tiongkok tengah mengadakan ujicoba dan mendapat tanggapan positif negara-negara asing.
Banyak kenyataan yang justru terbalik dengan argumentasi sejumlah media Barat menunjukkan, kapasitas produksi Tiongkok belum mempengaruhi ekonomi dunia, hanya telah mengganggu sejumlah negara yang beruntung sebelumnya dan mengadakan monopoli dalam jangka panjang. Kerja sama kapasitas produksi Tiongkok dengan negara-negara asing tidak akan mendatangkan beban kepada ekonomi dunia, malah mendorong pembentukan percaturan baru sumber daya, industri dan moneter serta pola baru kerja sama lintas wilayah dan lintas lembaga.