XINHUA: Meskipun banyak mengundang protes dari warga Palestina dan mendapat kecaman dari banyak negara, Amerika Serikat tetap mendirikan kedutaan besarnya di Yerusalem, pada hari Senin kemarin (14/5). Sementara itu, rakyat Palestina mengadakan aksi unjuk rasa secara besar-besar dan berbentrokan dengan tentara Israel. Kejadian tersebut mengakibatkan 55 warga Palestina meninggal, dan 2800 orang terluka.
Dalam upacara pembukaan tersebut, Presiden AS Trump menyampaikan pidatonya melalui rekaman video dengan menyatakan bahwa pemindahan Kedubes AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem adalah hal yang seharusnya dilakukan sejak awal. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan terima kasihnya kepada Trump atas "komitmennya" terhadap hal tersebut.
Rakyat Palestina melakukan aksi unjuk rasa serta berbentrokan dengan tentara Israel di sejumlah kota di daerah perbatasan Palestina-Israel serta tepi Barat Sungai Yordan pada hari Senin kemarin, dan telah mengakibatkan 55 warga Palestina meninggal, serta 2800 orang terluka. Media Israel melaporkan, ini merupakan sebuah hari dengan korban warga Palestina terbanyak sejak terjadinya Perang Gaza pada tahun 2014.
Pada hari yang sama, Perancis, Lebanon, Yordan, Mesir serta pejabat Liga Arab menyatakan kecaman dan penentangan mereka terhadap pemindahan Kedubes AS ke Yerusalem tersebut, serta mengimbau pihak berwenang Israel untuk tetap menahan diri dalam menggunakan kekuatan bersenjata.