Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Departemen Perdagangan Indonesia, Muchtar kemarin sore (19/10) menginspeksi Paviliun Komoditi Perdagangan Indonesia dalam Ekspo Tiongkok-Asean ke-6 di Nanning, Ibukota Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi.
Menurut Adhar Hazairin, Kepala Bidang Produk Agro Pasar Wilayah Asia, Australia, dan Selandia Baru Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN), ada 36 perusahaan swasta dan 25 instansi pemerintah yang berpartisipasi. Total booth Indonesia dalam ekspo kali ini juga meningkat, dari 72 booth pada tahun lalu menjadi 110 booth pada tahun ini.
Komoditi-komoditi Indonesia yang dipamerkan di antaranya adalah kerajinan batik, kerajinan kayu, rotan, keramik, mebel, perhiasan perak, dan sebagainya. Selain itu ada pula produk makanan minuman seperti sarang burung walet, kopi, dan produk olahan kelapa. Sementara itu, sejumlah instansi pemerintah yang ikut dalam pameran kali ini tercatat ada Departemen Perindustrian, Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Propinsi DKI Jakarta, Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (disperindagkop) Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Direktorat Jenderal Migas, Badan Perijinan Pemda Bogor, dan sebagainya.
Usai menginspeksi Paviliun Indonesia, Kepala Balitbang Depdag Muchtar yang dikelilingi ketat oleh tim pengaman turut mampir ke Paviliun Kota Pesona Indonesia yang kali ini menampilkan budaya dan potensi alam Propinsi Kalimantan Barat. Salah satu alasan Kalbar didaulat sebagai kota pesona Indonesia kali ini adalah karena populasi etnis Tionghoa di wilayah ini sangat besar, selain itu Kalbar juga memiliki potensi untuk menarik investor dari luar negeri.
"Di Kalbar ada kota Singkawang, di mana di kota ini banyak keturunan Tionghoanya. Kita ingin sekali2 memajukan daerah di luar pulau Jawa dan Sumatera. Memang di Kalbar potensinya cukup bagus. Potensi tambangnya, pertaniannya, kenapa kita tidak mengekspos mereka di event sebesar Caexpo ini," ujar Hazairin.
Sementara itu, Dody Surya Wardaya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Kalbar mengatakan, rombongan yang dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Prop. Kalbar, Kristiandi Sanjaya dan didampingi oleh Bupati Sanggau, Setiman H.Sudin, turut membawa 10 pengusaha dalam rombongannya. Tiga pengusaha di antaranya berasal dari Kabupaten Sanggau.
"Untuk itu kita telah mengundang beberapa pengusaha di bidang perkebunan, pertambangan, dan hasil-hasil pertanian lainnya. Disini kita tampilkan hasil-hasil pertambangan, ada clay, pasir kuarsa dan sebagainya. Hasil perkebunan ada kelapa sawit, kepala dalam yang sudah diolah, dan ada hasil hutan, seperti madu dan kayu, dan ada pula produk olahan lidah buaya. Kita tampilkan itu, kita tawarkan kepada masyarakat internasional, mungkin siapa tahu ada yang berminat, silahkan," ujar Wardaya.
Wardaya mengakui, target yang ditetapkan pihaknya dalam Ekspo Nanning kali ini tidak muluk-muluk, yang penting dapat mempromosikan komoditi-komoditi andalan Kalbar sehingga diharapkan pengusaha Tiongkok ada yang berminat untuk menjalin kerjasama atau menanam modal.
"Jadi untuk pameran ini saya kira, bagi Kalbar ini adalah upaya untuk membuka pasar internasional. Targetnya, tidak berlebihan, paling tidak kita kenalkan dululah komoditinya. Yang kedua, kita sampaikan informasi melalui pemberian brosur dan pengadaan event dengan harapan, para pengusaha disini berminat bekerja sama atau investasi," tuturnya.
Di Paviliun Kota Pesona Prop.Kalbar, para pengunjung juga disuguhi pertunjukan kebudayaan tradisional yang dibawakan oleh sejumlah sanggar tari dan seni Kalbar, yakni Sanggar Bougenville, Sanggar Geska, Sanggar Sape, dan Sanggar Budha. Enam tarian daerah yang akan dipertunjukan dua kali setiap hari selama pameran di antaranya adalah Tari Belampas, Tari Lampion, Tari Dulang Emas, Tari Lenggang Lenggok Nakdare, Tari Tanggui, dan Tari Jelin Tempurung.