HASIL WAWANCARA DENGAN DUBES INDONESIA UNTUK TIONGKOK BAPAK SUDRAJAT
  2009-09-28 18:06:21  CRI

CRI : Bagaimana tapak tilas pembangunan Tiongkok selama 60 tahun sampai menjadi Tiongkok hari ini?

Kalau kita melihat RRT memang diproklamirkan pada 1 Oktober 1949. RRT sendiri itu berusia 60 tahun. Tetapi China atau Tionghoa atau Tiongkok itu berusia hampir 6000 tahun. Jadi kita tidak bisa melihat RRT hanya dari segi 60 tahun. Tetapi peradaban yang sudah ada di China ini sejak 6.000 tahun sehingga perjalanan 6.000 tahun dan perjalanan yang pernah terjadi di abad-abad sebelumnya itu juga merupakan suatu fondasi dari take offnya China yang seperti sekarang. 60 tahun itu adalah suatu kepemimpinan RRT yang berhasil menyatukan Tiongkok dan memelihara stabilitas politik Tiongkok selama 60 tahun sehingga rakyat-rakyat di Tiongkok tidak lagi saling menyerang dan berkelahi di antara mereka seperti jaman-jaman sebelumnya dan terutama zaman-i zaman dinasti-dinasti yang lama.

Dan kedua menurut saya, Tiongkok pernah jaya pada abad 14. Dunia tahu zaman keemasan Tiongkok di abad ke 14. Setelah itu menurun dan terjadi gonjang ganjing politik dan ekonomi di wilayah Tiongkok ini, tetapi setelah Revolusi Tiongkok pada tahun 1940-an dan diproklamirkannya kemerdekaan RRT pada 1 Oktober 1949, sejak itu, selama 60 tahun Tiongkok mengalami perubahan-perubahan yang fundamental bahwa dia mempersatukan bangsa Tiongkok sebagai suatu kesatuan bangsa, yang kedua menyelesaikan konflik-konflik internal, detiga membuat target-terget politik, target pembangunan selama 60 tahun. Dan bahkan sekarang ini rencana pembangunan lima tahun (repelita) mereka, sudah mencapai yang ke 11. Berarti dalam 60 tahun ini, mereka sudah 55 tahun membangun Tiongkok. Jadi hasil yang kita lihat sekarang setelah 60 tahun Tiongkok merupakan negara kekuatan ekonomi ke-3 dunia setelah Amerika dan Jepang.

CRI: Apakah dapat dikatakan, Tiongkok sekarang sudah lepas landas?

Dubes : Saya mengatakan, Tiongkok sudah mulai take off karena fondasi-fondasi untuk mencapai kemajuan dari negara yang maju, negara yang modern itu sudah mulai dicapai. Diantaranya pembangunan infrastruktur dari segala bidang, bukan hanya fisik. Tetapi juga infrastruktur pengetahuan, infrastruktur kebudayaan, infrastruktur sektor-sektor pekerjaan, infrastruktur di sektor-sektor pembangunan lain sudah siap. Mereka hanya tinggal meningkatkan sejauh mana kecepatan terbang mereka dan sampai dimana. Sekarang income (pendapatan) per kapita mereka sudah mencapai 2300 dolar per kapita. Saya kira dalam waktu dekat mungkin sepuluh atau lima belas tahun, ini akan dobel (berlipat ganda). Dan saya lihat struktur-struktur yang dibangun oleh pemerintah Tiongkok betul betul sesuai dengan konsep apa yang mereka katakana oleh pemimpinnya bahwa Tiongkok membangun dirinya dengan cara yang modern. Apa artinya? Modernisasi Tiongkok itu adalah:

1. menggunakan teknologi yang muktahir dengan mengadopsi kepada kondisi-kondisi lingkungan yang disesuaikan, yaitu misalnya memperhatikan lingkungan hidup

2. meningkatkan hidup yang harmonis di kalangan masyarakat Tiongkok sendiri, sehingga ada keseimbangan di dalam kehidupan.

3. dan terakhir, kalau saya melihat Tiongkok bahwa pemimpin Tiongkok selalu mengedepankan kepentingan umum. Sehingga pembangunan di Tiongkok itu diorientasikan kepada kepentingan rakyat banyak. Yaitu apa? Bagaimana semua rakyat ini mendapatkan pekerjaan? Bagaimana rakyat ini bisa hidup normal? Bagaimana fasilitas-fasilitas umum rakyat bisa terpenuhi? Dan yang ketiga juga adalah kesehatan rakyat, pendidikan, kesempatan bekerja dan berpendapatan Dan ini merupakan suatu prioritas. Sehingga setiap rencana pembangunan mereka selalu diarahkan kepada kepentingan rakyat banyak. Saya kira ini suatu hal yang sangat menakjubkan bagi dunia, Tiongkok sebagai negara berkembang dengan jumlah penduduk 1.3 milyar bisa meningkatkan yang dulunya 1.3 milyar penduduk ini adalah beban dari masyarakat, beban pada pemerintah, bagaimana memberi makan, bagaimana memberikan perumahan, kesehatan dan pendidikan, sekarang mereka sudah berhasil bawa 1.3 milyar ini dijadikan sumber daya manusia yang produktif. Jadi rakyat Tiongkok sekarang bukan lagi menjadi beban tapi dia menjadi produktif, menjadi bagian dari produktifitas. Saya kira ini kesan saya selama 60 tahun mengapa Tiongkok bisa maju seperti ini dan saya juga melihat ini tidak lepas dari sistem partai politik mereka, di mana Partai Komunis Tiongkok sangat berperan.

CRI: Faktor kunci yang mendorong perkembangan dan kemajuan Tiongkok dari yang dulunya tertutup dari dunia sampai menjadi Tiongkok yang terbuka dan modern.

Dubes: Saya melihat bahwa memang ada suatu skala periode, tahapan selama 60 tahun ini. Tahapan Mao Zedong, itu saya melihat Mao Zedong berusaha untuk mempersatukan bangsa ini sehingga dia mengisolasi bangsa ini dari dunia luar. Karena cita-cita Mao Zedong adalah bagaimana bangsa ini tidak terpengaruh lagi oleh intrik-intrik negara luar, oleh keterlibatan negara luar, karena hal itu sangat menyakitkan dialami oleh mereka pada waktu Opium War, itu betul-betul keliatan bahwa China menjadi terbelah. Belum lagi ada invasi Jepang, dan lain-lain. Sehingga ada intrik-intrik dari pihak luar yang membuat China menjadi tidak stabil. Mao Zedong mempunyai anggapan bahwa dengan sistem kepemimpinan dia maka dia tutup China dalam konteks mempersatukannya dan membangun China secara struktur ke dalam. Setelah Mao Zedong meninggal, pengganti beliau adalah Deng Xiaoping. Mereka berpikir bahwa nyatanya China tidak bisa tertutup. China tidak bisa sendirian, bahwa suatu negara di dunia maju itu tidak bisa sendirian. Mereka akan saling tergantung dengan negara lain. Maka Deng Xiaoping mulai membuka, terutama pada tahun 1970-an, beliau melihat bahwa China harus terbuka. China harus mulai mengadaptasi apa-apa yang ada di dunia. Sehingga pada waktu itu China mengambil suatu kesempatan, yaitu kalau China bisa memproduksi sesuatu yang diperlukan dunia, kenapa tidak? Dari situlah China mulai mengadaptasi bahwa ekonomi sistem komunis yang dikontrol oleh pemerintah, market yang didikte oleh pemerintah sama sekali tidak kondusif untuk pergaulan dunia. Apalagi pada waktu itu Deng Xiaoping melihat bagaimana Uni Soviet tidak tahan secara politik dan ekonomi dan akhirnya Uni Soviet bubar. Dan ini juga menunjukkan bahwa ekonomi sistem komunis yang tertutup dan dikontrol oleh pemerintah nyatanya tidak berhasil dalam mengadaptasi situasi dunia yang semakin terbuka. Sehingga Deng Xiaoping membuat Tiongkok menjadi terbuka. Dan dengan keterbukaan seperti itu, saya kira sejak tahun 1970-an Deng Xiaoping mengirim banyak mahasiswa-mahasiswanya ke luar negeri. Hampir lebih setiap tahun dipelihara 650.000 mahasiswa China di luar negeri untuk belajar di Amerika, di Eropa dan di mana-mana. Dan mereka kembali dengan ilmu-ilmu barat. Dengan ilmu manajemen, ilmu teknologi barat dan kembali. Mereka merubah sistem yang ada di China menjadi mengadaptasi ilmu-ilmu barat dan dengan mempelajari ilmu-ilmu barat dia tahu market barat. Nah sehingga pada kurun waktu tertentu, terutama pada tahun 1990-an selama 20 tahun China sudah mampu memproduksi produk-produk baru yang dibutuhkan oleh market barat. Sehingga sekarang China sudah membuat apa saja yang dibutuhkan oleh dunia. Sehingga sekarang China sudah berhasil menjadi The Factory of The World (Pabrik Dunia).

CRI : Jadi factor pendidikan itu yang sangat mendorong ya?

Dubes : Saya kira factor pendidikan sangat …. Karena keterbukaan hanya sekedar niat keterbukaan tanpa mempersiapkan keterbukaan itu tidak bisa. Sehingga pada waktu itu Deng Xiaoping mengirimkan mahasiswanya keluar untuk mempelajari apa sih yang terjadi di luar? Dan apa yang dibutuhkan di luar? Nilai-nilai apa yang ada diluar Tiongkok? Itu yang mereka pelajari. Sehingga pada waktu mereka kembali mereka menyusun strategi di dalam. Mereka belajar dari kesalahan-kesalahan Barat membangun kota, mereka belajar kesalahan-kesalahan Barat membangun lingkungan, pabrik dan lain-lain sehingga sekarang China menerapkan lingkungan yang lebih kondusif dan lebih baik daripada pembangunan-pembangunan masa lalu di Eropa dan di AS. Sehingga China modern ini adalah model pembangunan modern masa baru dengan koreksi terhadap pembangunan-pembangunan model lama di Eropa dan AS. Sehingga model yang ada di negara ini sekarang adalah negara ini adalah negara yang sosialis tetapi mereka mengelola manajemennya secara kapitalis tetapi tujuan pokoknya adalah menyejahterakan kesejahteraan umum sehingga rakyat yang didahulukan itu tetap di depan. Sehingga ini adalah suatu negara yang dipimpin oleh sosialis komunis tapi dia menerapkan sistem ekonomi kapitalis. Sehingga pelan-pelan keran keterbukaan dan kebebasan pasar itu mulai dibuka. Dan bahkan sekarang banyak pihak swasta China yang berkembang besar dan menjadi konglomerat-konglomerat yang bisa menjadi sokoguru ekonomi. Sehingga sokoguru-sokoguru ekonomi mereka tidak hanya ditunjang oleh BUMN-BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang besar, tetapi sekarang pihak=pihak swasta juga ikut berpartisipasi di dalamnya. Saya kira ini yang membuat China lebih siap untuk membangun. Tentunya dalam hal ini China sanggup memberikan kesempatan pekerjaan kepada lebih dari 400juta angkatan kerja China.

CRI : Selama 60 tahun ini, pencapaian Tiongkok yang paling diingat dunia apa? Pencapaian yang membuat dunia menyadari bahwa Tiongkok sudah berbeda.

Dubes : Ikon yang paling kelihatan adalah Olimpiade 2008. Itu adalah satu ikon Tiongkok yang memukau dunia bahwa kesuksesan Olimpiade 2008 yang diselenggarakan di Beijing itu adalah merupakan suatu ikon keberhasilan Tiongkok dalam membangun negaranya. Karena dengan menyiapkan Olimpiade yang begitu besar, itu perlu persiapan-persiapan infrastruktur, manajemen, dan aturan-aturan sekuriti yang ketat, tentunya ini merupakan suatu kunci keberhasilan dari suatu negara untuk diperhitungkan di dunia. Itu Ikonnya! Sama dengan tahun 1975 Korea Selatan waktu itu mencanangkan diri sebagai tuan rumah Olimpiade. Sehingga bagi negara-negara berkembang yang mulai akan maju, itu bisa diperhitungkan oleh dunia manakala negara itu sudah sanggup menyelenggarakan Olimpiade. Itu ikonnya. Sehingga itu sebagai patokannya bahwa negara itu memang sudah take off karena menyelenggarakan Olimpiade bukan hal yang gampang.

CRI : Menurut Anda keberhasilan Tiongkok menyelenggarakan Olimpiade cukup mengubah imej terhadap negara Asia?

Dubes : Betul. Setelah itu orang mempelajari apa yang terjadi di Tiongkok. Begitu suksesnya Olimpiade 2008 baru dia tahu apa yang sudah terjadi di Tiongkok. Itu yang membuat dunia terkesan. Sebelumnya mereka hanya tahu Beijing, Shenzhen, Shanghai, ya begitu-begitu sajalah. Itukan negara China, mereka hanya tahu negara China itu mie dengan sumpitnya. Tetapi setelah Olimpiade mereka melihat Tiongkok berbeda. Itu yang membuat Ikon mereka.

CRI : DALAM KTT GENAP 60 TAHUN BERDIRINYA PBB PADA 15 SEPTEMBER 2005/ PRESIDEN HU JINTAO MENYAMPAIKAN GAGASAN MENGENAI "DUNIA HARMONIS" KEPADA MASYARAKAT INTERNASIONAL UNTUK MEMBANGUN DUNIA YANG DAMAI DAN MAKMUR BERSAMA// BAGAIMANA PAK DUBES MENANGGAPI GAGASAN PRESIDEN HU JINTAO TERSEBUT?

Dubes : Gagasan dari Presiden Hu Jintao ini memang adalah "jualan" China sejak sepuluh tahun terakhir ini. Ini memang kebijakan luar negerinya China sebagai resolusi damai terhadap manajemen dunia. China selalu mengatakan, dunia ini harus dikelola bersama secara harmonis. Harmonis itu apa artinya? Kita menghargai dan memberikan toleransi kepada hak-hak dan kondisi-kondisi orang lain tanpa mengabaikan kepentingan kita sendiri tetapi dunia ini juga harus mempunyai tujuan yang sama. Harmonis berarti dunia tidak lagi saling menyerang. Dunia tidak lagi menggunakan kekuatan militer untuk menghadapi konflik-konflik yang ada karena tentu konflik kepentingan, singgungan-singgungan kepentingan antara negara itu akan selalu terjadi. Singgungan kepentingan ekonomi, singgungan kepentingan politik, singgungan kepentingan kesejahteraan, singgungan kepentingan perbatasan, dan segala macamnya, itu selalu ada. Makanya solusinya adalah melalui kerjasama yang harmonis. Forum-forum internasional seperti ASEM, ASEAN, ASEAN plus 1, ASEAN plus 3, seperti forum-forum G20 itu saya kira sebaiknya tetap dipelihara sebagai suatu forum untuk dialog antar negara dan tentu harmonis. Disitulah timbulnya harmonis karena kalau antar negara tidak ada dialog, tidak ada komunikasi maka mereka tidak ada saling pengertian dan harmonisasi tidak akan dapat dilaksanakan. Harmonis itu kan seperti orkestra. Orang yang main drum, orang yang main biola, orang yang main bass, orang yang main suling, semuanya bermain pada suara masing-masing, tetapi semuanya disesuaikan dengan harmonis sehingga tidak hanya drum yang mendominasi musik itu dan tidak hanya biola yang mendominasi, semua disesuaikan dengan harmoni dengan tujuan pada lagu-lagu yang dimainkan. Saya kira dunia juga harus begitu. Himbauan Hu Jintao saya kira juga hampir paralel dengan himbauan AS. Saya mendengar dan melihat pidato Obama di PBB. Beliau juga mengatakan, AS akan memulai dengan cara menjalin hubungan yang baru dengan dunia untuk membangun dunia yang lebih aman dan damai di masa yang akan datang. Saya penuh dengan keyakinan bahwa dengan kepemimpinan Hu Jintao ditambah lagi dengan Obama di AS, saya melihat dunia akan lebih baik karena saya melihat dua pemimpin besar ini mempunyai irama yang sama untuk membangun dunia yang lebih damai.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040