Peningkatkan Kebahagiaan Petani di Shanxi
  2012-11-02 17:18:36  CRI

XINHUA: Pada beberapa tahun ini di pedesaan Shanxi sering terasakan perubahan baru. Kehidupan lebih dari 20 juta petani juga memasuki tahap baru oleh kerena pembaharuan infrastruktur dan layanan publik itu.

Sebagai sebuah provinsi kurang maju secara ekonomi dan daerah basis revolusi, dalam jangka panjang pedesaan Shanxi mempunyai infrastruktur dan sektor layanan publik yang tertinggal. Menurut statistik, di seluruh Shanxi pada 2008 terdapat lebih dari 3.000 desa belum mempunyai jalan semen atau aspal. Jumlah bangunan sekolah yang rawan yang belum diperbaiki seluas 8,24 kilometer persegi. Sebanyak 6.971 desa tidak dilengkapi balai kesehatan. Lebih dari 9.000 desa tidak memiliki layanan radio dan televisi. Bahkan 4,92 juta orang tidak mendapat minum air yang aman. Selain itu, ada sejumlah besar desa yang tidak mempunyai lapangan rekreasi dan olahraga serta supermarket waralaba.

Karena keterbatasan itu, para warga saat itu susah keluar dari rumah ketika turun hujan, hasil pertanian susah diangkut untuk dijual. Anak-anak hanya dapat bersekolah di bangunan gua yang rusak atau sekolah yang hampir ambruk. Kalau ada yang sakit ringan, hanya dapat bertahan saja. Di tempat praktik dokter desa bahkan tidak ada tempat untuk menyuntik. Di sejumlah desa yang bahkan tidak mempunayi toko itu, penduduk harus berjalan jauh ke kabupaten untuk membeli minyak dan garam. Di sejumlah desa yang tidak mempunyai sinyal televisi dan lapangan aktivitas itu, penduduk biasanya langsung tidur setelah makan malam. Kehidupan mereka hampir terisolasi dari dunia luar. Selain itu, bahkan ada sejumlah petani kena sakit karena sudah lama air minumnya kurang aman.

Perbedaan besar antara kota dan desa serta keadaan hidup yang dihadapi kalangan petani itu menguji pelaksanaan kebijakan pembangunan kota dan desa. Wakil Sekretaris Komite Shanxi Partai Komunis Tiongkok yang juga Gubernur Provinsi Shanxi, Wang Jun mengatakan, "Kalangan yang paling sulit di seluruh provinsi hidup di desa. Kalau ingin menjamin dan memperbaiki kesejahteraan rakyat, maka harus terlebih dulu menangani urusan di desa dengan sebaik-baiknya."

Setelah survei menyeluruh, pemerintah Shanxi telah menyusun serangkaian kesulitan petani yang paling mendesak. Sejak 2009, telah dilaksanakan dua proyek layanan publik di desa, di bidang pembangunan jalan semen atau aspal di desa, perbaikan keamanan bangunan sekolah, air minum di desa, balai kesehatan, radio dan televisi, swalayan waralaba, asuransi hari tua, tempat rekreasi dan olahraga, serta pembebasan biaya sekolah kejuruan.

Di desa Xijiapu, kota Suzhou, Provinsi Shanxi, petani An Yucai yang berusia 47 tahun sedang memandu para wartawan berjalan di atas jalan semen dan mengunjungi proyek kesejahteraan yang baru dibangun beberapa tahun ini. Balai kesehatan yang terletak di dalam gedung kantor komite penduduk desa dibagi menjadi ruang pemeriksaan dan ruang pengobatan. Delapan ranjang bersih dan rapi. Halaman komite penduduk desa diubah menjadi lapangan rekreasi dan olahraga. Gedung SD di dekatnya juga diperbaiki. Di dalam toko swalayan telah dipenuhi barang-barang kebutuhan sehari-hari, dan di setiap keluarga sudah tersedia air leding.

Di desa Guojiayaotou, kota Datong, pada pukul 6:00 setiap hari, puluhan ibu petani bersama menari di lapangan rekreasi dan olahraga yang baru dengan diiringi siaran musik.

Dua program layanan publik di desa di Provinsi Shanxi yang diperkirakan akan dirampungkan akhir tahun ini total menelan anggaran 60 miliar yuan dalam empat tahun.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040