Mengenang Gempa Lewat Opera
  2017-05-14 15:57:31  CRI

Saya benar-benar terkejut. Bangku yang saya duduki tiba-tiba bergetar hebat. Tanah seakan bergerak dan atap seakan mau rubuh.

Bukan hanya saya. Ribuan penonton lain yang memenuhi Romance Park juga mengalami hal yang sama. Kami seakan-akan dibawa ke dalam suasana gempa, seperti yang diperankan para pemain opera dalam judul Boundless Love. Cerita ini mengisahkan kondisi gempa bumi di Sichuan pada 12 Mei 2008.

Dalam gempa berkekuatan 7,9 skala richter itu hampit 80 ribu orang tewas, ratusan ribu orang luka, dan banyak yang tidak ditemukan. Ini adalah gempa terparah di Cina sejak di Tangshan pada 1976, yang menewaskan lebih dari 242 ribu orang.

Dalam opera tersebut digambarkan bagaimana tentara, relawan, dan tenaga medis bergerak cepat. Mereka bahu membahu mencari dan mengevakuasi korban. Namun kondisi infrastruktur jalan yang hancur, membuat mereka kesulitan menemukan semua korban.

Opera ditampilkan dengan luar biasa. Hampir sepanjang pertunjukan selalu muncul kejutan. Mulai dari latar belakang panggung, pencahayaan, musik, maupun efek sinar laser yang mengagumkan. Belum lagi air hujan yang turun di tengah penonton, sehingga membuat saya kebasahan.

Di akhir opera, para penonton spontan berdiri. Kami bersama-sama mendoakan para korban gempa. Sebagai penganut agama Islam, saya pun ikut berdoa membacakan surat Alfatihah untuk para korban.

Negara saya pun pernah berduka ketika tsunami menghancurkan Aceh. Saat itu lebih dari 200 ribu orang meninggal dunia. Oleh karena itu saya bisa merasakan duka masyarakat Cina saat mengingat gempa tersebut.

Yang lebih mengejutkan lagi, saya ternyata menonton opera persis di tanggal saat gempa menghancurkan Sichuan, 12 Mei 9 tahun silam.

Duka saya untuk seluruh korban, keluarga korban, dan masyarakat Cina semuanya. Doa saya untuk kalian semua.

Ulfan Rahmad, SCTV

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040