Ekspo dan KTT Investasi Tiongkok-ASEAN Tonjolkan Tekad Kerjasama
  2009-10-20 14:35:07  CRI

Ekspo serta KTT Bisnis dan Investasi Tiongkok-ASEAN ke-6 dibuka di Nanning, ibukota Daerah Otonom Zhuang Guangxi, Tiongkok selatan hari ini (20/10) dengan dihadiri para pejabat penting, tokoh kalangan industri, bisnis, ekonomi dan perdagangan serta para pakar Tiongkok dan 10 anggota ASEAN. Pada kesempatan itu, berbagai pihak menyakan kesediaan untuk mendorong proses fasilitasi perdagangan dan investasi antara Tiongkok dan ASEAN, meningkatkan kerjasama regional ke taraf yang lebih tinggi dan bersama-sama menanggulangi imbas krisis finansial.

Berdasarkan persetujuan terkait, kawasan perdagangan bebas Tiongkok-ASEAN (CAFTA) akan didirikan sesuai rencana tahun depan. Dengan demikian, CAFTA akan menjadi kawasan perdagangan bebas yang terbesar di dunia dengan jumlah penduduk mencapai 1,9 miliar orang, dan total produk domestik bruto (PDB) hampir 6 triliun dolar Amerika. Sedang Ekspo Tiongkok-ASEAN telah menjadi platform penting bagi kedua pihak untuk memperluas kerjasama bisnis dan perdagangan. KTT Bisnis dan Investasi Tiongkok-ASEAN yang diselenggarakan bersamaan dengan ekspo tersebut telah mendorong kerjasama di bidang-bidang perdagangan, investasi, pariwisata, teknologi dan lain-lain.

Wakil Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang dalam pidatonya hari ini menilai tinggi hasil yang dicapai kedua pihak dalam kerjasama ekonomi dan perdagangan sejak pembangunan kawasan perdagangan bebas dimulai. Dikatakan oleh Li Keqiang:"Kita perlu bertolak pada situasi dewasa ini, terus menjadikan penanggulangan krisis finansial internasional sebagai tugas terpenting untuk mendorong pemulihan ekonomi dunia. Sementara itu memperhitungkan kepentingan jangka panjang, mengadakan persiapan untuk menghadapi perkembangan dan perubahan di masa depan, mendorong transformasi ekonomi, menciptakan pola pembangunan baru, merealisasi perkembangan ekonomi secara menyeluruh, berkelanjutan dan seimbang. Tiongkok dan ASEAN harus menangkap peluang segera akan terbinanya kawasan perdagangan bebas, memperluas dan memperdalam kerjasama ekonomi dan perdagangan, mendorong ekonomi kedua pihak berkembang ke arah yang lebih besar skalanya, lebih tinggi mutunya dan lebih berkelanjutan."

Li Keqiang mengusulkan kedua pihak memperdalam kerjasama perdagangan secara menyeluruh, mengubah kebijakan preferensial yang digariskan persetujuan perdagangan bebas menjadi tindakan nyata, menjajaki dan menyempurnakan lebih lanjut kebijakan dan langkah yang menguntungkan liberalisasi dan fasilitasi perdagangan. Bersamaan dengan itu, kedua pihak perlu meningkatkan kerjasama investasi, dengan investasi mendorong perdagangan, dan dengan konsumsi mendorong perkembangan. Selain itu, Tiongkok maupun ASEAN perlu mengembangkan kerjasama regional.

CAFTA adalah kawasan perdagangan bebas pertama yang dirundingkan Tiongkok dengan negara lain, juga kawasan perdagangan bebas pertama yang dirundingkan ASEAN sebagai suatu keutuhan dengan pihak luar. Di bawah latar krisis keuangan global dewasa ini, hal itu menunjukkan sepenuhnya tekad teguh dan pendirian tegas Tiongkok dan negara-negara ASEAN untuk mengatasi krisis keuangan. Sehubungan dengan itu, Sekretaris Jendral ASEAN Surin Pitsuwan mengatakan:"Dengan selesainya pembangunan kawasan perdagangan bebas Tiongkok-ASEAN bulan Januari tahun depan, ASEAN dan Tiongkok sedang mengalihkan titik berat perhatian ke upaya mendorong maju liberalisasi perdagangan agar perusahaan-perusahaan di kawasan itu dapat lebih langsung menikmati kebijakan kawasan perdagangan bebas yang menguntungkan."

Sebagai negara tema Ekspo Tiongkok-ASEAN kali ini, Laos akan mengadakan kegiatan yang beraneka ragam selama lima hari ekspo tersebut untuk mendorong kerjasama ekonomi dan dagang antara Laos dengan berbagai negara. Perdana Menteri Laos Bouasone Bouphavanh yang memimpin delegasi menghadiri ekspo itu menyatakan:"Penyelenggaraan Ekspo Tiongkok-ASEAN kali ini mempunyai arti sangat penting, karena di satu pihak ASEAN sedang aktif melakukan upaya untuk membentuk Masyarakat ASEAN, di pihak lain, sedang menyongsong terbentuknya kawasan perdagangan bebas Tiongkok-ASEAN tahun depan. Ekspo kali ini akan memperkuat kemiteraan strategis antara ASEAN dan Tiongkok."

Untuk memenuhi kebutuhan perusahaan memanfaatkan peluang bisnis daerah perdagangan bebas dan menanggulangi krisis keuangan internasional, ekspo kali ini telah menambah penyelenggaraan pameran khusus pertanian dan pameran jasa keuangan, jumlah stan pameran mencapai lebih 4.000. Banyak perusahaan tertarik untuk ambil bagian dalam ekspo kali ini. Manajer pemasaran sebuah perusahaan farmasi Vietnam, Tran Van Doan menyatakan:"Terbentuknya kawasan perdagangan bebas Tiongkok-ASEAN (CAFTA) tidak saja akan membuka peluang baru bagi hubungan dagang antara Tiongkok dan negara-negara ASEAN, juga akan menjadikan perdagangan antara kedua pihak lebih aktif. Dengan adanya jaminan serangkaian kebijakan pengurangan dan pembebasan bea masuk, berbagai perusahaan akan mempunyai iklim persaingan yang setara. Saya yakin, terbentuknya CAFTA adalah arah perkembangan situasi. Dalam iklim bebas seperti ini, kita akan mendapat produk dan jasa yang terbaik, perusahaan Tiongkok dan ASEAN juga akan mengadakan kerjasama dan mencapai kemajuan dalam kerangka yang terbuka dan transparan.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040