Nilai Transaksi Tiongkok-Indonesia di Ekspo Nanning ke-6 Capai 50 Juta Dolar AS.
  2009-10-24 19:12:44  CRI

Adhar Hazairin, Kepala Divisi Produk Agro Kawasan Asia, Australia, dan Selandia Baru dari Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) hari ini (24/10) mengatakan kepada CRI, sampai siang ini akumulasi nilai transaksi antara Indonesia dan Tiongkok dalam Ekspo Tiongkok Asean ke-6 mencapai 50 juta dolar AS.

"Sampai siang ini, hasil akumulasi terakhir sebesar 50 juta dolar AS. Tapi data ini masih belum lengkap dan malam ini kami baru dapat melengkapinya," ujar Hazairin.

Pada hari pertama Ekspo Nanning ke-6 yakni tanggal 20 Oktober terjadi tanda tangan kontrak antara perusahaan Kalbar yang diwakili oleh Pemerintah Propinsi Kalbar dengan perusahaan Tiongkok, PT Thangseng yang berbasis di Beijing.

"Perusahaan Thangseng akan mengimpor arang beriket, baik yang bahan bakunya dari tempurung kelapa maupun dari kayu senilai Rp.200 milyar. Dan kalau transaksi Rp.200 milyar ini sudah terealisir, selanjutnya mereka akan melakukan pemesanan kembali senilai Rp.75 milyar," ujar Hazairin.

Pada 20 Oktober lalu juga, Wagub Kalbar Christiady Sanjaya beserta rombongan meninjau langsung pabrik gula di daerah otonomi khusus Zhuang Guangxi. Kunjungan tersebut ditindaklanjuti dengan perjanjian penanaman modal di Kalbar dalam bentuk proyek pembangunan pabrik gula. "Nilai investasi yang akan ditanamkan oleh pengusaha Tiongkok di Kalbar adalah Rp. 140 milyar," kata Hazairin.

Nilai transaksi bisnis antara Kalbar dengan pengusaha Tiongkok dalam Ekspo Tiongkok Asean ke-6 bertambah dengan adanya perjanjian impor cangkang kelapa sawit sebanyak 200 ton perbulan dengan PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) 13 sebagai pensuplainya.

"Harganya disetujui 50 dolar AS per metrik ton. Artinya per bulan transaksi ini senilai 10.000 dolar AS," kata Hazairin seraya menginformasikan bahwa pada tahun depan Indonesia akan menjadi Negara Kehormatan Ekspo Tiongkok Asean 2010.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040