Pertemuan Pemimpin Tiongkok-ASEAN (10+1) yang ke-12 berlangsung di Hua Hin, Thailand hari ini (24/10) dengan dihadiri Perdana Menteri Tiongkok Wen Jiabao dan pemimpin 10 anggota ASEAN. Dalam pertemuan yang dipimpin Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva itu, kedua pihak telah menyimpulkan perjalanan selama satu tahun lebih bersama-sama menghadapi krisis keuangan internasional dan tantangan lainnya, menyatakan keinginan untuk bekerjasama senasib sepenanggungan dan mengupayakan perkembangan, serta mencapai kesepahaman yang luas mengenai peningkatan kerjasama secara menyeluruh.
Perdana Menteri Wen Jiabao dalam pidatonya mengatakan, Tiongkok dan ASEAN memiliki kepentingan bersama yang luas. Menghadapi tantangan berat krisis keuangan internasional, pemerintah Tiongkok sejak memasuki tahun ini telah mengajukan serangkaian langkah dan gagasan yang mengutarakan keyakinan dan tekad Tiongkok dan ASEAN untuk saling bantu, meningkatkan kerjasama, mendorong perkembangan bersama dengan bergandengan tangan menghadapi tantangan.
Mengenai kerjasama tahap berikutnya, Wen Jiabao mengajukan usul 6 butir yakni pertama, mengembangkan peran kawasan perdagangan bebas Tiongkok-ASEAN (CAFTA). Tiongkok bersedia menyelenggarakan Forum CAFTA tahun depan, mengadakan kawasan kerjasama ekonomi di negara-negara ASEAN, dan terus memperbesar investasi Tiongkok di negara-negara ASEAN; kedua, mempercepat pembangunan infrastruktur. Tiongkok memutuskan akan meningkatkan jumlah maksimum kredit preferensial dari pinjaman senilai 15 miliar dolar Amerika kepada negara-negara ASEAN menjadi 6,7 miliar dolar, serta meningkatkan kerjasama Tiongkok-ASEAN di bidang pembangunan infrastruktur; ketiga, memperdalam kerjasama di bidang pertanian dan pedesaan, aktif mendorong program aksi peningkatan daya produksi terpadu bahan pangan Tiongkok-ASEAN; keempat, mendorong pembangunan yang berkelanjutan, selekasnya menerima baik Strategi Kerjasama Pelestarian Lingkungan Hidup Tiongkok-ASEAN; kelima, meningkatkan pertukaran sosial budaya; dan keenam, mendorong kerjasama regional berbagai level.
Wen Jiabao mengusulkan pula untuk menyusun Rencana Aksi Pelaksanaan Deklarasi Bersama Kemiteraan Strategis Tiongkok-ASEAN Berorientasi Perdamaian dan Kemakmuran untuk tahun 2011 sampai 2015, guna mendorong hubungan Tiongkok-ASEAN ke tingkat baru.
Pemimpin negara-negara ASEAN menilai positif hubungan ASEAN-Tiongkok yang mencapai kemajuan cukup besar, dan sependapat bahwa Tiongkok dengan tindakan nyata mendukung dan membantu negara-negara ASEAN mengatasi kesulitan dan bersama-sama menghadapi tantangan. Tiongkok adalah kekuatan penting yang menjaga kestabilan keuangan dan ekonomi kawasan ini serta pendorong perdamaian dan pembangunan. Pemimpin negara-negara ASEAN menyatakan setuju atas gagasan kerjasama baru yang diajukan Wen Jiabao, dan berharap dapat mengadakan kerjasama pragmatis di berbagai bidang dengan Tiongkok dengan memanfaatkan kesempatan selesainya pembangunan Kawasan Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN secara menyeluruh.