Perdana Menteri Tiongkok Wen Jiabao dari tanggal 23 hingga pada tanggal 25 menghadiri pertemuan pemimpin Tiongkok-ASEAN ke-12, pertemuan pemimpin ASEAN dengan Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan ( Korsel ) ke-12 dan pertemuan puncak Asia Timur ke-empat di Hua Hin, Thailand. Kemarin ( 25/10 ) malam, Perdana Menteri Wen Jiabao beserta rombongannya pulang kembali ke Beijing. Menteri Luar Negeri Tiongkok Yang Jiechi yang mengikuti pertemuan tersebut menyatakan, selama rangkaian pertemuan itu, Wen Jiabao mengajukan langkah dan usulan baru untuk bersama-sama menanggapi krisis dan tantangan, meningkatkan kerja sama regional, mengekspresikan persahabatan, ketulusan, kerja sama dan keyakinan, dan memainkan peranan penting dalam mendorong keberhasilan pertemuan.
Menteri Luar Negeri Yang Jiechi menyatakan, selama tahun-tahun terakhir ini, negara-negara di kawasan Asia Timur mempercepat kerja samanya, kepentingan berbagai negara berkaitan erat. Di samping memelihara perekonomian domestik berkembang dengan mantap dan relatif cepat, Tiongkok dengan sekuat tenaga mensponsori dan mendorong kerja sama Asia Timur. Pada saat kunci menanggapi krisis moneter internasional dewasa ini, penyelenggaraan pertemuan tersebut memiliki arti penting. " Perdana Menteri Wen Jiabao menyampaikan pidato penting dalam pertemuan tersebut, memaparkan usulan Tiongkok mengenai perubahan iklim, penanggapan krisis moneter dan peningkatan kerja sama antara para anggota pertemuan puncak Asia Timur, usulan itu mendapat penilaian tinggi dari berbagai pihak. Sementara itu, di depan pertemuan 10 plus 1, 10 plus 3 dan 10 plus 6, Wen Jiabao mengemukakan sejumlah usulan konkret dan konsep peningkatan kerja sama Tiongkok dengan berbagai pihak, pihak-pihak terkait berpendapat bahwa Tiongkok telah memberi sumbangan penting kepada persatuan, kerja sama dan pembangunan Asia. "
Pada bulan April yang lalu, atas nama pemerintah Tiongkok, Perdana Menteri Wen Jiabao mengumumkan akan mendirikan dana investasi dan kerja sama Tiongkok-ASEAN senilai 10 miliar dolar AS, sementara menyediakan dukungan kredit kepada ASEAN senilai 15 miliar dolar AS, dan menyediakan bantuan khusus sejumlah 270 juta yuan RMB kepada negara-negara ASEAN yang kurang berkembang. Kebijakan dan langkah tersebut ternyata merupakan bantuan cepat pada waktunya bagi negara-negara ASEAN yang mengalami dampak krisis moneter internasional. Dalam pertemuan Hua Hin, Wen Jiabao mengumumkan, pengumpulan dana pertama untuk " Dana Investasi dan Kerja Sama Tiongkok-ASEAN " sudah diselesaikan, dananya sejumlah satu miliar dolar AS, dapat mulai beroperasi dalam tahun ini. Tiongkok memutuskan, dalam 15 dolar miliyar AS, Tiongkok akan menambah jumlah kredit preferensial senilai lima miliar dolar AS di atas dasar 1,7 miliar dolar AS yang diumumkan dalam pertemuan yang lalu, meningkatkan lebih lanjut dukungan kepada negara-negara ASEAN. Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN dijadwalkan akan selesai dibangun pada tahun 2010. Wen Jiabao menyatakan, pihak Tiongkok berencana menyelenggarakan forum zona perdagangan bebas pada tahun depan, kedua pihak bersama-sama membentuk situs web bisnis zona perdagangan bebas dan mendirikan kawasan kerja sama ekonomi di negara-negara ASEAN, guna menghapuskan pagar perdagangan teknis.
Mengenai kerja sama kawasan Asia Timur, Menteri Luar Negeri Yang Jiechi mengatakan, Tiongkok adalah salah satu negara yang paling awal mensponsori dan mendukung kerja sama Asia Timur. Perdana Menteri Wen Jiabao menunjukkan, menanggapi krisis moneter internasional tetap adalah tugas urgen dewasa ini. Negara-negara Asia Timur perlu mendorong kemudahan perdagangan dan investasi, berupaya memperluas perdagangan dan investasi di dalam kawasannya, dan perlu menyesuaikan diri dengan arus revolusi industri global putaran baru, meningkatkan kerja sama di bidang-bidang ekonomi hijau dan ekonomi sirkulasi. Wen Jiabao mengusulkan agar menandatangani persetujuan multilateral dalam usulan Chiang Mai dalam tahun ini, membangun cadangan devisa regional.
Selama pertemuan di Hua Hin, Wen Jiabao mengadakan pula serangkaian pertemuan. Selama mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Australia Kevin Rudd, Wen Jiabao mengatakan, " Hubungan yang saling menghormati, saling percaya dan kerja sama antara Tiongkok dan Australia sesuai dengan kepentingan pokok kedua negara dan rakyatnya, sementara bermanfaat bagi perdamaian, stabilitas dan kemakmuran di kawasan Asia-Pasifik. Saya bersedia berupaya bersama dengan Perdana Menteri Kavin Rudd. "
Dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri India Manmohan Singh, kedua pihak berpendapat, masalah perbatasan antara kedua negara seharusnya berdasarkan pada prinsip bimbingan politik, terus melalui dialog yang tulus berupaya terus mencapai kemajuan perundingan, dan akhirnya mencapai solusi yang adil dan rasional dan yang dapat diterima oleh kedua pihak. Menteri Luar Negeri Yang Jiechi mengatakan, Tiongkok selalu memperhatikan sepenuhnya pengembangan hubungan yang rukun dan bersahabat dengan negara-negara tetangga. Dalam pertemuannya dengan para pemimpin peserta, kedua pihak mencapai sejumlah kesepahaman yang penting. " Perdana Menteri Wen Jiabao dengan memanfaatkan pertemuan kali ini mengadakan pertemuan dengan pemimpin berbagai negara, antara lain Perdana Menteri India Manmohan Singh dan Perdana Menteri Australia Kavin Rudd, sehingga menginjeksi daya penggerak yang baru dalam mengkonsolidasi dan mengembangkan hubungan dengan India dan Australia serta hubungan dengan negara-negara lainnya. "
Yang Jiechi mengatakan pula, kehadiran Perdana Menteri Wen Jiabao dalam pertemuan di Hua Hin mencapai keberhasilan dan mempunyai arti yang menjangkau jauh. Tepat seperti yang dikatakan oleh Perdana Menteri Wen Jiabao, Tiongkok akan dengan ketulusan, ketekadan dan keyakinan yang paling besar, bersama dengan berbagai negara Asia Timur, berupaya keras untuk merealisasi perkembangan bersama, perkembangan berkelanjutan dan perkembangan harmonis.