Menikah, Tanam 2 Pohon; Bercerai, Tanam 5 Pohon---Shukun
  2012-03-14 10:10:50  CRI

Tanggal 12 Maret merupakan Hari Menanam Pohon Tiongkok. Pada 23 Februari 1979 pemerintah Tiongkok menetapkan 12 Maret sebagai Hari Menanam Pohon. Hari itu diadakan dengan tujuan mendorong masyarakat aktif menanam pohon, menghijaukan negeri, memperbaiki lingkungan agar menyejahterakan generasi selanjutnya.

Di Amerika, hari menanam pohon tidak ditetapkan. Tetapi antara bulan April dan Mei, negeri-negeri bagian Amerika Serikat (AS) akan mendorong masyarakat untuk aktif dalam menanam pohon. Di India, pekan pertama bulan Juli setiap tahun adalah Hari Menanam Pohon; di Korea Utara, setiap tanggal 6 April adalah hari menanam pohon; Hari Kemerdekaan Thailand juga merupakan hari menanam pohon; di Italia, Hari Menanam Pohon jatuh pada tanggal 21 November.

Sejak tahun 1960 sampai sekarang, Indonesia menyelenggarakan kegiatan Minggu Penanaman Pohon Nasional (antara tgl.19-24 Desember). Pada tanggal 17 Desember tahun 1981, mantan Presiden Soeharto mengetuai upacara pembukaan Minggu Penanaman Pohon Nasional ke-21.

Ratusan tahun yang lalu, undang-undang Yugoslavia menetapkan, bahwa sepasang pengantin harus menanam 70 pohon zaitun. Sedangkan di Jepang, sepasang pengantin boleh membangun tugu yang tertulis nama dan hari pernikahan mereka di sebelah pohon yang mereka tanam. Pohon-pohon itu dilarang ditebang dalam 50 tahun sejak ia ditanam. Saat itu, mereka juga boleh mengadakan kegiatan peringatan pernikahan ke-50 atau kawin emas. Di Jawa, undang-undang menetapkan, sepasang suami istri yang pertama kali menikah, harus menanam sebanyak 2 buah pohon. Undang-undang juga menetapkan pasangan suami istri yang bercerai harus menanam 5 pohon, sedangkan bagi mereka yang menikah untuk kali kedua, mereka harus menanam 3 bauh pohon.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040