Kantor ASEAN Menarik Sejumlah Misi Diplomatik
  2012-08-07 12:30:30  CRI

Duta Besar Tiongkok yang pertama untuk ASEAN Yang Xiuping kemarin (6/8) di Jakarta menyerahkan surat kepercayaan kepada Sekjen ASEAN Surin Pitsuwan. Yang Xiuping menyatakan, pembentukan misi diplomatik Tiongkok untuk ASEAN menunjukkan perhatian besar pemerintah Tiongkok terhadap hubungan dengan ASEAN. Surin menyatakan harapan agar kedua pihak meningkatkan koordinasi dan kerja sama.

Saat ini jumlah misi diplomatik dari anggota ASEAN, mitra dialog dan negara-negara lain di Kantor ASEAN di Jakarta telah meningkat lebih dari dua kali lipat. Sebelumnya, duta besar untuk ASEAN kebanyakan dirangkap oleh duta besar negara-negara terkait yang bertugas di Jakarta. Dalam beberapa tahun ini, semakin banyak negara yang khusus mengirimkan wakil tetap untuk ASEAN. Saat ini setidaknya 64 negara dan organisasi internasional telah mendirikan misi diplomatik tetap untuk ASEAN. Tiongkok tahun ini juga membentuk Misi Diplomatik Tetap untuk ASEAN.

Mekanisme kerja sama regional ASEAN dengan Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan saat ini telah menjadi jalur utama kerja sama Asia Timur. Selain itu, ASEAN juga telah membentuk hubungan dialog dengan 10 negara dan daerah, Pada tahun 2003, hubungan Tiongkok-ASEAN berkembang menjadi hubungan kemitraan strategis yang berorientasi perdamaian dan kemakmuran. Tiongkok menjadi negara non-anggota ASEAN pertama yang menandatangani Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama Asia Tenggara. Menurut data Sekretariat ASEAN, volume perdagangan ASEAN-Tiongkok menduduki 11,7 persen volume total perdagangan ASEAN. Tiongkok untuk pertama kalinya menjadi mitra dagang terbesar ASEAN, menyalip Jepang dan Uni Eropa. ASEAN pada tahun 2011 untuk pertama kalinya juga merealisasikan surplus perdagangan dengan Tiongkok.

Dalam beberapa tahun ini, status ASEAN di panggung dunia meningkat nyata. Petinggi ASEAN umumnya berpendapat, hal ini berhubungan dengan posisi ASEAN di salah satu kawasan yang paling cepat pertumbuhannya di dunia, sedangkan kerja sama ASEAN-Tiongkok, ASEAN+1 dan ASEAN+3 dengan Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan juga menunjukkan dinamisme yang kuat.

Sejumlah analis berpendapat, seiring dengan pelaksanaan strategi AS untuk kembali di Asia Pasifik, masalah Laut Tiongkok Selatan akan makin menonjol dan ASEAN akan menjadi titik berat pertarungan antara AS dengan Tiongkok. Pergulatan Tiongkok-AS di kawasan itu akan secara mendalam berdampak pada perkembangan ASEAN ke depan. Sementara penyelarasan di dalam tubuh ASEAN dan meningkatnya peranan ASEAN juga akan membantu meningkatkan perdamaian dan stabilitas kawasan.

Surin menyatakan, tantangan utama yang dihadapi ASEAN dewasa ini adalah, perdagangan internal ASEAN hanya menduduki 25 persen volume total perdagangan ASEAN dan perbandingan itu perlu ditingkatkan lagi. Satu-satunya cara adalah dengan menggairahkan investasi lintas negara di dalam tubuh ASEAN. Badan swasta dan perusahaan menengah diharap berinvestasi di bidang infrastruktur demi mewujudkan konektivitas antar anggota ASEAN.

Berbeda dengan Uni Eropa, ASEAN sejauh ini belum mempunyai badan eksekutif sentral yang kuat. Surin berpendapat, apabila tidak ada mekanisme sentral, maka ASEAN sulit melakukan penyelarasan dan sulit memecahkan masalah, terutama masalah besar. Oleh karena itu, ASEAN harus lebih kompak dan efisien dalam mempertimbangkan masalah.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040