Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton untuk pertama kali mengunjungi Kepulauan Cook akhir pekan lalu. Ini adalah perjalanan ke Asia-Pasifik yang ketiga kali bagi Hillary Clinton sejak bulan Mei lalu, juga seorang menteri luar negeri Amerika Serikat pertama yang menghadiri forum negara kepulauan Pasifik. Setelah Kepulauan Cook, Hillary akan melanjutkan kunjungan ke Indonesia, Tiongkok, Brunei, Timor Leste dan Rusia. Apa tujuan kunjungan Hillary Clinton kali ini, dan apa dampaknya terhadap situasi di kawasan ini?
Forum negara kepulauan Pasifik yang berlangsung di Kepulauan Cook kali ini adalah yang ke-43. Sebelumnya, mekanisme dialog regional itu terutama dihadiri oleh pemimpin negara-negara kepulauan kawasan tersebut, antara lain Australia, Selandia Baru dan Tuwalu, sedang Amerika Serikat hadir selaku peninjau dengan mengirim pejabat tingkat agak rendah. Kali ini diluar dugaan banyak kalangan bahwa Hillary Clinton menghadiri pertemuan regional yang tidak banyak dikenal itu dengan kapasitas sebagai diplomat paling senior Amerika Serikat. Sehubungan dengan itu, Deputi Dekan Fakultas Hubungan Internasional Universitas Renmin Tiongkok, Jin Canrong menyatakan,"Kunjungan Hillary Clinton ke enam negara Asia-Pasifik kali ini merupakan pelengkap bagi kunjungannya yang lalu ke Eropa dan Asia. Kunjungan ke Cook Islands menunjukkan perhatiannya terhadap Pasifik Selatan. Selain itu, yang relatif istimewa adalah memasukkan Tiongkok dalam rangkaian kunjungan kali ini. Pada tahun-tahun terakhir ini, Amerika Serikat dengan nada tinggi mengalihkan titik berat strateginya ke Asia, dan kebijakan itu sempat mengundang kontroversi di Amerika Serikat. Sehubungan dengan itu, Hillary Clinton ingin memberikan penjelasan kepada opini di dalam negeri dan kepada Tiongkok."
Amerika Serikat pada masa belakangan ini telah mengumandangkan niatnya untuk kembali ke Asia-Pasifik dan telah mempercepat pengaturan stretegisnya di kawasan tersebut, antara lain memberikan dukungan tanpa syarat kepada Jepang sebagai sekutunya, menangani perselisihan negara-negara Asia Tenggara, dan mulai mengatur kekuatan militer di Australia. Berbicara tentang pengaruh kunjungan Hillary Clinton kali ini bagi situasi regional, Jin Canrong menyatakan:"Dampaknya terutama di empat bidang, antara lain masalah di laut, masalah Pulau Diaoyu, masalah Laut Tiongkok Selatan, dan sengketa antara Tiongkok dan Filipina. Amerika Serikat ingin mengendalikan perkembangan masalah-masalah tersebut dengan menjaga ketegangan situasi pada intensitas rendah di sekitar Tiongkok. Selain itu, Amerika Serikat ingin menjelaskan kepada Tiongkok bahwa kebijakan kembali ke Asia bukan ditukukan kepada Tiongkok, Tiongkok diharapkan tidak merespon berlebihan. Hillary Clinton dalam kunjungan ke Tiongkok kali ini ingin membahas sementara masalah titik panas, antara lain masalah Suriah, Iran, Afganistan, Pakistan dan masalah nuklir Korea, juga masalah perdagangan antara Amerika dan Tiongkok yang merupakan titik panas hubungan kedua negara."