"Perkembangan ekonomi berkelanjutan ", "perubahan kebijakan perkembangan ekonomi menghasilkan kemajuan besar", merupakan serangkaian laporan Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok (PKT) ke-18 yang menggambarkan arah perkembangan ekonomi Tiongkok di masa mendatang. Para pengamat berpendapat bahwa dari serangkaian laporan tersebut dapat diperkirakan pola perkembangan ekonomi Tiongkok akan mengalami perubahan penting. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan ekonominya yang mencapai 10,7 persen pada 10 tahun lalu. Namun akan segera beralih menjadi pertumbuhan ekonomi dengan kecepatan menengah.
Laporan Kongres Nasional PKT ke-18 menargetkan pembangunan masyarakat sejahtera secara menyeluruh pada tahun 2020. Produk Domestik Bruto serta pendapatan rata-rata penduduk kota dan desa pun ditetapkan akan meningkat sebesar dua kali lipat dari tahun 2010. Pengamat ekonomi berpendapat, asal kecepatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok mencapai 7 persen setiap tahun, maka target ini akan dapat dengan mudah tercapai..
Wakil-wakil Kongres Nasional PKT ke-18 berpendapat bahwa krisis moneter internasional memberikan dampak besar bagi ekonomi dunia. Aktivitas ekonomi yang cenderung melesu di negara-negara maju, seperti AS, Eropa dan Jepang tidak akan berubah dalam waktu dekat. Tiongkok tidak bisa terus bergantung pada ekspor untuk merangsang perkembangan ekonominya. Pada tiga kuartal pertama tahun ini, pertumbuhan PDB Tiongkok mencapai 7,7%, diantaranya kebutuhan domestik menduduki 105,5 persen. Namun pertumbuhan dalam ekspor hanya sebesar minus 5,5 persen. Pasar domestik kini menjadi kekuatan dominan yang mendukung perkembangan perekonomian.
Bagi pejabat daerah dan pengusaha yang sudah nyaman dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat di masa lalu, mungkin akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan pola pertumbuhan ekonomi dengan kecepatan menengah yang baru.