Kongres Nasional ke-18 Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah ditutup beberapa hari lalu, lebih 2.700 wartawan, 1.700 di antaranya wartawan media asing meliput kongrs tersebut.
Wartawan harian Manila Bulletin, Filipina, Roy Mabasa dalam laporannya dari Beijing menyatakan, menurut statistik pusat pers Kongres Nasional Ke-18 PKT, jumlah wartawan asing yang meliput pertemuan itu jauh melampaui kongres yang lalu. Hal ini tidak saja menunjukkan pentingnya kongres kali ini, juga menunjukkan bahwa suatu Tiongkok yang mengalami perubahan cepat sedang mengundang perhatian lebih dunia luar.
Wartawan harian Quan Doi Nan Danh, Vietnam, dalam laporannya menyatakan, Kongres Nasional ke-18 PKT diselenggarakan di bawah latar belakang dimana Tiongkok sedang beralih ke tahap pembangunan harmonis setelah melakukan reformasi dan keterbukaan dalam waktu cukup panjang. Kongres telah menghasilkan jajaran pimpinan tinggi PKT yang baru untuk membangun Tiongkok menjadi negara kuat dunia.
Menurut media asing, bagaimana menjamin ekonomi Tiongkok bisa tumbuh dengan stabil dan relatif cepat merupakan salah satu dari sekian tantangan yang dihadapi PKT.
Harian Brunei Times berpendapat, Tiongkok kini sedang berada di simpang jalan berbagai tantangan, antara lain polusi lingkungan akibat pertumbuhan ekonomi yang pesat, dan ketimpangan sektor usaha. Ini adalah tantangan nyata yang dihadapi kolektif pimpinan baru PKT.