Kantor Kepresidenan Mesir mengatakan, pernyataan konstitusi baru yang diumumkan Presiden Mohamed Morsy adalah tindakan sementara. Media berpendapat, ini merupakan tindakan kompromi yang diambil Morsy setelah mengalami tentangan keras dari kekuatan oposisi.
Pernyataan konstitusi baru yang diumumkan oleh Presiden Morsy pada hari Kamis (22/11) bertujuan untuk memperkukuh kekuasaan presiden. Menurut pernyataan tersebut, presiden dapat mengeluarkan keputusan atau mengambil tindakan apapun untuk memelihara reformasi, agar persatuan dan keamanan negara dan pekerjaan badan negara terhindar dari ancaman. Pernyataan tersebut juga menekankan, keputusan apapun yang ditentukan Presiden Morsy adalah keputusan terakhir sebelum diumumkannya konstitusi baru dan pemilihan majelis baru.
Pernyataan konstitusi baru juga menentukan bahwa Presiden memiliki hak untuk mengangkat Jaksa Agung dengan masa jabatan selama 4 tahun. Setelah pernyataan tersebut diumumkan, Morsy segera membebaskan Jaksa Agung sekarang. Sementara itu, terjadi beberapa unjuk rasa yang menentang atau mendukung pernyataan tersebut. Para demonstran mengkritik pernyataan konstitusi baru yang meningkatkan intervensi terhadap yudisial dan memperluas kekuasaan presiden. Namun, kekuatan agama yang dipimpin Ikhwanul Muslimin mendukung pernyataan tersebut.
Pakar berpendapat, diumumkannya pernyataan konstitusi baru menunjukkan kontradiksi antara kekuatan agama dan partai kebebasan dalam negeri Mesir, serta kontradiksi antara presiden dan badan yudisial. Ini berkemungkinan mempengaruhi proses pemulihan stabilitas di Mesir.
Pakar juga berpendirian bahwa sejak dipilih sebagai presiden, Morsy sudah mengambil serangkaian tindakan untuk memperkukuh kekuasaan eksekutif dan legistalif melalui pengangkatan perdana menteri, menggantikan kalangan tinggi pihak militer, dan mengumumkan pernyataan mengenai penambahan konstitusi. Diumumkannya pernyataan konstitusi baru sekarang bertujuan untuk menguasai badan yudisial.
Dalam situasi ini, banyak politikus khawatir bahwa pengaruh kekuatan agama di mesir semakin menguat, kontradiksi antara kekuatan agama dengan partai kebebasan dan etnis minoritas akan semakin keras. Dilihat dari jangka panjang, jika kontradiksi tersebut tidak diselesaikan dengan baik, stabilitas politik dan kebangkitan ekonomi Mesir akan terpengaruh.