Dalam KTT ASEAN Ke-21 yang berakhir pada minggu lalu, para pemimpin ASEAN menentukan batas waktu akhir untuk mendirikan komunitas bersama ASEAN pada 31 Desember 2015. Komunitas bersama ASEAN mencakupi tiga bidang, antara lain ekonomi, keamanan, dan sosbud. Namun, pendirian Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) ditentukan oleh para pemimpin ASEAN sebagai target utama.
Disebabkan sistem politik negara-negara ASEAN yang berbeda, taraf perkembangan ekonomi yang tidak seimbang, serta perbedaan hukum dan budaya, maka perwujudan AEC juga akan berbeda. Menurut laporan dari Institut Penelitian Ekonomi Asia Timur ASEAN, kemajuan liberalisasi ASEAN dalam bidang finansial, teknologi informasi dan telekomunikasi, penerbangan, dana, SDM, serta energi akan melamban. Meskipun gambar perencanaan intergrasi ekonomi hampir selesai 72 persen, namun pelaksanaan secara keseluruhan masih akan mengalami tantangan serius.
Menurut konsultasi mengenai Gambar Perencanaan AEC yang disediakan Kantor Sekretariat ASEAN, sejauh ini sekitar 99,65 persen bea cukai Singapura, Malaysia, Indonesia, Brunei, Filipina, dan Thailand telah dihapus. Sedangkan bea cukai Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam juga diturunkan menjadi 2,6 persen. Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan pada Agustus tahun ini mengatakan, ASEAN sedang maju ke target pendirian AEC, pengintegrasian ekonomi regional semakin mendalam.
Pakar berpendapat, taraf perkembangan ekonomi, perbedaan suku, budaya, dan agama di berbagai anggota ASEAN jauh berbeda dengan Uni Eropa. Namun titik bersama adalah pengintegrasian ASEAN juga bertolak dari ekonomi dan perdagangan. Perdana Menteri Malaysia Najib Razak belakangan ini menyatakan, Asia bukan Eropa, tapi prinsip dasar perdagangan bebas tetap sama. ASEAN akan memilih jalan sendiri, mempelajari pengalaman sukses Uni Eropa dan juga belajar dari kegagalan.
Menurut target yang ditentukan, sejak didirikannya AEC, ASEAN akan membentuk satu pasar dan pangkalan produksi. Komoditas, pelayanan, investasi, dan personel teknologi akan beralih bebas antara anggota ASEAN. Dengan demikian, daya saing ASEAN di dunia akan lebih besar. Direktur Kantor Sekretariat ASEAN untuk Urusan Umum Li Jianxiong mengatakan, pendirian AEC akan meningkatkan permintaan dalam ASEAN dan perdagangan internal, serta meningkatkan kekuatan ASEAN untuk mencegah krisis finansial global.