Kesejahteraan Rakyat Jadi Fokus Sidang KRN dan MPPR Tiongkok
  2013-03-01 14:49:34  CRI

Sidang Kongres Rakyat Nasional (KRN) dan Sidang Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat Tiongkok (MPPR) akan segera digelar. Sidang ini telah menjadi perhatian masyarakat Tiongkok dalam beberapa waktu terakhir. Topik yang menjadi perhatian masyarakat adalah masalah kesejahteraan rakyat.

Dalam beberapa tahun terakhir, meskipun pemerintah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk mengontrol harga properti, namun harga perumahan yang tinggi tetap membuat rakyat merasa terbeban. Warga Beijing Wang Lin, yang bekerja di sebuah bank mengatakan Ia selalu bermimpi untuk memiliki rumah sendiri. Dalam beberapa waktu terakhir, Ia sulit mencari rumah yang cocok untuknya karena harga rumah yang terus naik. Ia berharap sidang KRN dan MPPR mendatang dapat menghasilkan kebijakan yang dapat mengembalikan harga rumah ke taraf yang rasional, agar mayoritas warga Tiongkok mampu membeli rumah.

"Rumah yang ideal bagi saya adalah rumah dengan lokasi yang dekat dengan pusat kota, khususnya dekat dengan transportasi publik, tempat parkir sepeda dan mobil. Dengan demikian, saya dapat lebih mudah menggunakanan sarana teserbut. Harga rumah sekarang masih sulit dijangkau. Sangat sulit bagi seseorang untuk membeli rumah dengan gajinya sendiri karena kita masih perlu hidup di Beijing. Maka itu kami terpaksa meminta bantuan orang tua untuk membeli rumah."

Seorang staf dari stasiun televisi local, Niu Fan, di kota Tangshan, Provinsi Hebei mengatakan masalah keamanan makanan bayi telah menjadi perhatiannya akhir-akhir ini. Ia dan istrinya yang sedang hamil tengah mencari informasi mengenai produk makanan bayi yang berkualitas agar bayi mereka dapat tumbuh dengan sehat. Pasangan itu berharap sidang tahun ini dapat menghasilkan kebijakan yang bermanfaat bagi peningkatan keamanan makanan di Tiongkok.

"Untuk makanan bayi, saya merasa kualitas produk tersebut masih belum terjamin, baik yang didapatkan dari supermarket ataupun di restoran. Saya tetap akan membeli bubuk susu bayi buatan luar negeri dan tidak akan membeli produk buatan Tiongkok. Saya merasa produk buatan luar negeri lebih terjamin kualitasnya. Masalah tersebut pasti tidak mungkin diselesaikan sekaligus, tapi saya yakin keadaan ini akan membaik."

Seorang warga Tiongkok lainnya, Fu Xing, baru pindah ke Beijing untuk bekerja. Ia mengatakan kualitas udara di Beijing dan kota asalnya sangat berbeda. Fu Xing yang berasal dari Provinsi Hainan mengatakan polusi udara adalah masalah yang menjadi perhatiannya selama tinggal di Beijing. Ia berharap pemerintah dapat mempercepat proses pengendalian polusi udara karena udara yang kotor dapat berdampak buruk bagi kesehatan umum.

Sementara itu, seorang peternak bernama Wei Xiwen dari kota Yangzhong, Provinsi Jiangsu mengatakan salju yang melanda kotanya telah mengakibatkan kerugian sebanyak 200 ribu RMB. Hal itu disebabkan karena lepasnya sekitar lebih dari 2500 ekor ayam kampung yang dimilikinya. Ia harus menanggungnya sendiri karena dia tidak diizinkan untuk memiliki asuransi pertanian.

"Kalau waktu itu saya diizinkan membeli asuransi pertanian, kerugian yang saya alami tidak akan seberat ini. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk mendorong perkembangan pertanian. Tapi saya merasa pelayanan di bidang asuransi masih kurang. Misalnya peternakan ayam dan ikan tidak dilindungi oleh asuransi. Saya berharap pemerintah dapat memperbaiki sistem asuransi pertanian agar petani dapat mengurangi risiko kegagalan ternak."

Kemudian seorang guru etnis Uygur dari Daerah Otonom Etnis Uygur Xinjiang mengatakan Ia berharap sidang kali ini dapat lebih memperhatikan pendidikan di daerah etnis minoritas dan menghasilkan kebijakan untuk mendorong perkembangan pendidikan di daerah otonom Xinjiang agar para siswa berbagai etnis dapat mendapat pendidikan yang baik.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040