Duta Besar Tiongkok untuk Jepang Chen Yonghua kemarin (3/3) di Beijing menyatakan, hubungan Tiongkok-Jepang kini sedang dalam keadaan keadaan stagnan sejak normalisasi hubungan kedua negara pada tahun 1972. Jepang diharapkan dapat bersungguh-sungguh memandang sejarah dan kenyataan, menunjukkan kejujuran, dan berupaya bersama dengan pihak Tiongkok mencari solusi efektif demi penyelesaian dan pengontrolan yang layak bagi masalah Pulau Diaoyu.
Sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat MPPR Tiongkok kini tengah diadakan di Beijing. Chen Yonghua yang juga merupakan Anggota Komite Nasional MPPT dalam wawancaranya dengan wartawan menekankan bahwa kini pengontrolan krisis demi mencegah terjadinya bentrokan, dan mendorong bersama hubungan kedua negara kembali ke jalan perkembangan sehat dan stabil perlu terus ditingkatkan.
Mengenai protes pihak Jepang tentang kapal perang Tiongkok yang membidik kapal dan pesawat Jepang, Chen Yonghua mengatakan, setelah proses penyelidikan dan pemeriksaaan yang seksama, tuduhan pihak Jepang ternyata sama sekali tidak beralasan dan mutlak direka-reka belaka. Ia mengatakan, pihak Jepang telah mengabaikan prosedur diplomasi yang wajar dengan melontarkan tuduhan terkait secara sepihak kepada media. Tujuannya untuk menimbulkan ketegangan kawasan, menciptakan sentimen publik Jepang, menghasut masyarakat internasional dan merusak citra Tiongkok. Tidak saja demikian, pihak Jepang dalam jangka panjang juga telah melacak dan mengganggu kapal dan pesawat Angkatan Laut Tiongkok yang tengah bertugas serta merusak keamanan di perairan laut Tiongkok dan Jepang.
Chen Yonghua mengatakan, Tiongkok mempertahankan pembangunan secara damai, namun mutlak tidak akan mundur sedikitpun dalam masalah yang menyangkut kedaulatan wilayah negara. Pemerintah baru Jepang diharapkan melakukan upaya bersama dengan pihak Tiongkok, melalui dialog dan konsultasi mencari cara penyelesaian persengketaan wilayah secara layak.