Edward Joseph Snowden, pengungkap rahasia program PRISM Badan Keamanan Nasional (NSA)Amerika , kemarin(23/6) telah terbang menuju negara ketiga setelah Hongkong. Hal ini telah dikonfirmasi pihak pemerintah Hongkong.
Saat ini Snowden yang sedang berada dalam pelarian telah mengundang perhatian seluruh dunia. Pemerintah Hongkong kemarin menyatakan, Snowden memasuki Hongkong dengan dokumen perjalanan yang resmi, dan secara bebas berangkat ke negara lain setelah meninggalkan Hongkong.
Pihak Hongkong menyatakan, pihaknya tidak memiliki alasan cukup kuat untuk menahan Snowden ataupun melarangnya meninggalkan Hongkong berdasarkan hukum yang berlaku. Oleh sebab itu, Hongkong menolak permintaan AS untuk menangkap Snowden.
Pemerintah Hongkong juga menyatakan, pihaknya telah memberitahukan AS seputar keberangkatan Snowden, dan juga telah meminta AS memberi penjelasan terkait operasi peretasan NSA ke dalam sistem komputer Hongkong, menurut informasi rahasia yang diungkap oleh Snowden.
Pengadilan Federal AS telah resmi menuntut Snowden atas beberapa pelanggaran, dan meminta ekstradisi Snowden dari Hongkong. Sementara, keputusan Snowden untuk meninggalkanHongkong saat ini menandakan kekhawatirannya akan adanya tekanan yang lebih besar dari pemerintah AS terhadap pemerintah Hongkong untuk penangkapan dirinya.
Dunia menyoroti langkah AS selanjutnya dalam menangani masalah ini. Diberitakan, Snowden yang kini berusia 30 tahun kemarin telah berangkat ke Mowkos dengan nomor dinas penerbangan SU213. Penangungjawab Wikileaks menyebut pihaknya telah memberikan bantuan untuk perjalanan Snowden tersebut.
Ada pihak yang memperkirakan, Snowden mungkin meminta suaka ke Kuba, Islandia, dan Ekuador. Pendiri Wikileaks Julian Assange pernah mengusulkan Snowden untuk bersembunyi di negara-negara Amerika-Latin. Saat ini Assange sedang meminta suaka di Kedutaan Besar Ekuador di Inggris, guna menghindar dari kejaran AS.
Dibanding Ekuador yang letaknya agak jauh, tentu saja lebih mudah bagi Snowdenuntuk bertolak ke Kuba dan Islandia dengan penerbangan langsung dari Moskow. Apabila Snowden melarikan diri ke Islandia, AS mungkin akan meminta Islandia untuk menyerahkan Snowden.
Apabila kabur ke Kuba, sepertinya tidak banyak yang bisa dilakukan pemerintah AS, kecuali Kuba bersedia menyerahkan Snowden atas kemauan sendiri. Menurut sumber terbaru, nama Snowden tercantum dalam daftar penumpang dalam penerbangan dari Moskow ke Kuba.
AS sedang menghadapi tekanan besar dengan citra internasional yang semakin memburuk akibat bocornya rahasia NSA yang dilakukan Snowden. Presiden AS Barack Obama telah berkali-kali memberikan klarifikasi, namun tidak mudah menghilangkan kekhawatiran internasional seputar kejadian ini .